Ahad 11 Oct 2020 05:06 WIB

Lima Ponpes di Jatim Gaet Unair Tangani Covid-19

Pondok pesantren bisa mendapatkan pendampingan dari akademisi untuk tangani Covid

Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto: ANTARA/NOVRIAN ARBI
Ilustrasi Pondok Pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA  - Lima pondok pesantren besar di Jawa Timur meliputi PP Darul Ulum, PP Bahrul ulum, PP Mambaul Maarif, PP Tebu Ireng dan PP Lirboyo menggandeng LPPM Unair dan Geliat Airlangga menangani Covid-19 di lingkungan pesantren masing-masing.

"Kerja sama lima pondok pesantren besar dan berpengaruh di Jawa Timur sebagai langkah positif karena posisi pondok pesantren yang sangat strategis," kata Sekretaris Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Alissa Wahid saat menjadi pembicara dalam webinar series bertajuk Gerak Bersama Pesantren dalam Menghadapi Covid-19 bagi Pimpinan, Pengasuh, Pengurus, Satuan Tugas Covid-19 Pondok Pesantren, Poskestren, dan Santri, di Surabaya, Sabtu (10/10)

Upaya penguatan pondok pesantren ini dilakukan dengan dampingan Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga Surabaya, Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat membangun Generasi Cemerlang Berbasis keluarga (Geliat) Airlangga, didukung oleh UNICEF.

Alissa Wahid mengatakan dengan pondok pesantren mendapatkan pendampingan dari kalangan akademisi seperti Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair Surabaya ini, diharapkan para pengurus pondok pesantren sudah mulai bisa memitigasi masalah yang terjadi di lingkungan pondok selama ini.

Sementara itu, Epidemiolog FKM Unair Surabaya, Dr. M. Atoillah Isfandiari, dr., M.Kes menjelaskan, terdapat kesenjangan pengetahuan antara mereka yang paham tentang Covid-19 dengan masyarakat awam. Ini yang menjadi penyebab kesimpangsiuran dan kebingungan masyarakat terhadap informasi yang benar tentang Covid-19.

"Antara dokter dan pasien itu terdapat kesenjangan pengetahuan. Banyak hal yang masih belum diketahui tentang Covid-19, sehingga pengetahuan perlu disampaikan sebaik mungkin," kata Atoillah.

Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, H. Abdul Mu’id Shohib menyambut baik pendampingan yang dilakukan Geliat Airlangga LPPM Unair Surabaya ini.

"Kami berharap banyak ilmu, pengetahuan hal-hal yang bisa menjadi bekal bagi santri untuk menghadapi pandemi ini. Tantangan pesantren bagaimana menjaga santri agar tidak terpapar Covid-19. Ini tidak ringan, karena tantangan menghadapi santri bandel jauh lebih ringan dibanding tantangan bagaimana menghadapi Covid-19," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement