Sabtu 10 Oct 2020 09:23 WIB

Labuan Bajo Harus Terintegrasi dengan Wisata Lain

Diperlukan persiapan agar wisata Labuan Bajo bisa terintegrasi.

Sejumlah kapal wisata jenis pinisi berlabuh di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT Selasa (22/1/2020).
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Sejumlah kapal wisata jenis pinisi berlabuh di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT Selasa (22/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Komisi X DPR RI membidangi pariwisata ekonomi kreatif, pendidikan kebudayaan, pemuda olahraga dan perpustakaan nasional mengharapkan Pulau Flores yang terhubung dengan Labuan Bajo ke depannya bisa menjadi destinasi wisata yang terintegrasi. Wisatawan diharap tak hanya mengenal Labuan Bajo, Manggarai Barat saja.

"Jadi memang kita mengharapkan agar ke depannya itu seluruh kawasan wisata di Pulau Flores ini dapat menjadi lokasi wisata yang terintegrasi dengan Labuan Bajo yang memang sudah dikenal hingga seluruh dunia," kata anggota Komisi 10 DPR RI Andreas Hugo Pareira kepada wartawan di Labuan Bajo, Sabtu (10/10).

Baca Juga

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan persiapan Labuan Bajo menuju pariwisata premium yang tentu saja membutuhkan integrasi baik di Pulau Flores dan Bima, NTB, yang juga bagian dari cagar biosfer komodo. Ia menyebutkan kawasan wisata yang terintegrasi itu bisa dimulai dari Pulau Flores, kemudian Pulau Alor serta Lembata yang memang masing-masing mempunyai destinasi wisata unggulan tersendiri.

"Tetapi ini kan bukan sekadar ngomong ya. Tetapi diperlukan persiapan kemudian diusulkan kepada pemerintah pusat sehingga bisa terwujud hal ini," ujar dia.

Menurut dia baik badan otorita pariwisata labuan bajo flores (BOPLBF) pemda setempat juga harus mulai membuat peta perjalanan yang rutenya dari Labuan Bajo, menuju Wae Rebo, kemudian berakhir di beberapa daerah yang memang terintegrasi dengan Labuan Bajo itu.

Politikus PDIP itu menambahkan DPR sendiri khususnya Komisi X selama ini memberikan dukungan yang besar untuk pembangunan pariwisata di Labuan Bajo. Apalagi selama ini Labuan Bajo menjadi perhatian serius dari Presiden Joko Widodo serta para menterinya mengingat sudah ditetapkan sebagai kawasan super prioritas nasional.

Menurut dia pariwisata itu diibaratkan dengan emas putih yang tidak akan pernah habis jika dijaga dan dimanfaatkan dengan baik. Ia pun mengakui bahwa selama pandemik ini pariwisata dan beberapa sektor lainnya ikut mati suri.

Namun ia menyakini juga jika pada awal 2021 pandemi ini berakhir, maka sektor pariwisata akan meningkat drastis dan hal ini akan meningkatkan pendapatan daerah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement