Jumat 09 Oct 2020 22:51 WIB

Hand Sanitizer Eucalyptus Produk Iptek USU-TPL Diluncurkan

Eucalyptol 1,8 cineole merupakan senyawa aktif yang terdapat dalam daun Eucalyptus.

Hand Sanitizer dari bahan Eucalyptus yang diproduksi Pusat Kajian Iptek Eucalyptus Universitas Sumatera Utara (USU) dan PT Toba Pulp Lestari (TPL) diluncurkan di Medan, Jumat (9/10).
Foto: Wikipedia
Hand Sanitizer dari bahan Eucalyptus yang diproduksi Pusat Kajian Iptek Eucalyptus Universitas Sumatera Utara (USU) dan PT Toba Pulp Lestari (TPL) diluncurkan di Medan, Jumat (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Hand Sanitizer dari bahan Eucalyptus yang diproduksi Pusat Kajian Iptek Eucalyptus Universitas Sumatera Utara (USU) dan PT Toba Pulp Lestari (TPL) diluncurkan di Medan, Jumat (9/10).

"Kami senang sudah berhasil memproduksi dan meluncurkan Hand Sanitizer Eucalyptus. Hand Sanitizer Eucalyptus itu menunjukkan bahwa Eucalyptus berfungsi banyak," ujar Peneliti Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU, Muhammad Taufik di Medan, Jumat (9/10).

Dia mengatakan itu usai acara peluncuran Hand Sanitizer Eucalyptus yang digelar dengan acara sederhana dan terbatas untuk menghindari penularan Covid-19

Peluncuran itu ditandai dengan penyerahan secara simbolis hand sanitizer dari Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU kepada pihak Toba Pulp yang diteruskan kepada perwakilan UKM Jurnalis Bina Mandiri untuk didistribusikan secara gratis ke tengah masyarakat. Dia menegaskan, Hand Sanitizer itu sangat alami dan aman untuk digunakan. Seluruh bahannya, diambil dari proses ekstraksi bahan baku yang alami seperti Eucalyptus.

Menurut dia, pembuatan hand sanitizer itu melalui proses panjang. Mulai dari penelitian tentang manfaat Eucalyptus dan bahan lain yang pas untuk menjadikan ekstrak Eucalyptus itu bisa menjadi hand sanitizer.

Hasil penelitian, ujar Muhammad Taufik, ada sekitarr 17 senyawa yang bermanfaat dalam tanaman Eucalyptus. Ada pun bahan baku yang dibutuhkan untuk hand sanitizer itu adalah Eucalyptol (1,8 cineole) yang merupakan senyawa aktif yang terdapat dalam daun Eucalyptus.

"Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU yakin, produksi hand sanitizer itu bisa diproduksi banyak termasuk untuk komersial,"katanya.

Alasan dia, selain bahan baku Eucalyptus tersedia di areal PT Toba Pulp Lestari, konsumen diyakini akan tertarik karena hand sanitizer itu benar-benar bermanfaat dan aman digunakan khususnya di tengah pandemi COVID-19.

Ketua Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU, Profesor Zul Alfian menyebutkan, di tahap awal, produksi masih sebanyak lima liter dalam seminggu dan masih diedarkan untuk internal. Produksi akan ditingkatkan sejalan dengan kesiapan hak paten, izin produksi dan edar Hand Sanitizer Eucalyptus itu sudah ada. “Penelitian dan produksi Hand Sanitizer itu merupakan salah satu program pengabdian masyarakat,"katanya.

Manajer Socap Toba Pulp Lestari, Simon H Sidabukke, menyebutkan, sejauh ini, Toba Pulp dan Pusat Kajian Iptek Eucalyptus USU, belum menentukan harga jual hand sanitizer itu.

Alasan dia, karena yang terpenting bagi Toba Pulp dan USU, produk hand sanitizer itu bisa membantu masyarakat mengantisipasi terpapar dari Covid-19. "Pengembangan produksi nantinya sejalan dengan situasi termasuk minat pasar,"katanya.

Ada pun pengenalan dan pemasaran ke depannya, TPL, ujar Simon akan bekerja sama dengan pihak lain termasuk UKM Jurnalis Bina Mandiri. Mewakili UKM Jurnalis Bina Mandiri, Jonris Purba mengapresiasi peluncuran Hand Sanitizer Eucalyptus tersebut.

"Kami siap mengenalkan Hand Sanitizer Eucalyptus itu sesuai dengan semangat dari UKM Jurnalis yang mengharapkan masyarakat mendapatkan informasi yang baik mengenai manfaat Eucalyptus,"katanya.

Apalagi, Hand Sanitizer Eucalyptus yang jelas berbahan alami itu sangat pas dan dibutuhkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement