Jumat 09 Oct 2020 21:44 WIB

Donald Trump akan Kembali Kampanye Meski Positif Covid-19

Donald Trump akan menghentikan isolasi mandiri setelah 10 hari muncul gejala Covid-19

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Presiden Donald Trump
Foto: AP/Alex Brandon
Presiden Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bersikeras siap untuk melanjutkan kampanye, Kamis (8/10). Dia merasa dalam kondisi yang sempurna meski satu minggu setelah didiagnosis positif virus corona. 

Trump belum pernah terlihat di depan umum secara langsung sejak kembali dari rumah sakit militer pada Senin (6/10). Meski begitu, dokter Gedung Putih, Sean Conley, mengatakan  bahwa Trump akan dapat dengan aman kembali ke keterlibatan publik pada Sabtu (10/10).

Baca Juga

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan individu dapat menghentikan isolasi 10 hari setelah timbulnya gejala, bagi Trump itu adalah 1 Oktober. Conley mengatakan itu berarti Trump dapat kembali mengadakan acara pada Sabtu.

Conley menambahkan bahwa Trump tidak menunjukkan bukti perkembangan penyakitnya atau reaksi negatif terhadap terapi agresif yang diresepkan oleh dokternya. Awal pekan ini, dokter presiden menyarankan mereka akan bekerja sama dengan fasilitas penelitian medis militer dan laboratorium lain. Langkah itu untuk pengujian diagnostik lanjutan menentukan saat presiden tidak lagi menular, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Pakar penyakit menular terkemuka di AS, Dr. Anthony Fauci, mengatakan dua tes laboratorium PCR negatif dengan selang waktu 24 jam adalah faktor kunci dalam menentukan seseorang masih menularkan. “Jadi, jika presiden menjalani 10 hari tanpa gejala, dan mereka melakukan tes yang kami bicarakan, maka Anda dapat membuat asumsi, berdasarkan ilmu pengetahuan yang baik, bahwa dia tidak terinfeksi,” kata Fauci.

Sementara itu, Gedung Putih terus menolak untuk membagikan informasi Trump terakhir kali dites negatif untuk virus tersebut. Informasi ini akan sangat membantu menentukan waktu tepat dia terinfeksi. Direktur komunikasi strategis, Alyssa Farah mengatakan bahwa informasi adalah riwayat medis pribadi Trump.

Trump berspekulasi bahwa dia tertular virus di acara Rose Garden pada 26 September yang mengumumkan calon Mahkamah Agung baru atau pada pertemuan dengan keluarga militer pada hari berikutnya. Dia mengatakan anggota keluarga sering kali ingin dekat dengannya dan mencium dan memeluknya. 

"Saya tidak bisa mengatakan 'Mundur. Berdirilah 10 kaki," kata Trump.

Tim kampanye Trump dan Gedung Putih ketimbang membuka informasi seputar virus corona dan Trump, justru memilih menyusun rencana untuk melanjutkan kampanye. Trump mengincar kunjungan ke Pennsylvania pada Senin (12/10) dan Michigan sehari berikutnya untuk menyambut debat kedua pada Kamis (15/10) depan.

Sementara, Trump menyatakan keyakinan tidak lagi menular, kekhawatiran tentang infeksi tampaknya membatalkan rencana debat presiden pekan depan. Komisi Debat Presiden mengumumkan bahwa acara akan diadakan secara virtual untuk melindungi kesehatan dan keselamatan semua yang terlibat.

Trump dengan cepat menolak tawaran itu. Tim kampanyenya kemudian meminta komisi itu untuk menunda dua debat terakhir seminggu untuk mengurangi kekhawatiran tentang kontes secara langsung.

Untuk menunjukkan keberhasilan pengobatan yang cepat, Trump terus memuji obat eksperimental. Dia menyebut diagnosisnya sebagai berkah tersembunyi dalam pertempuran AS melawan pandemi.

Trump peka terhadap fakta bahwa pengobatannya jauh lebih komprehensif daripada perawatan yang diterima oleh rata-rata AS. Dia berjanji untuk segera mendapatkan izin obat untuk penggunaan yang lebih luas dan mendistribusikannya secara gratis. 

Trump menerima obat antibodi eksperimental yang dibuat oleh Regeneron. Keamanan dan keefektifan obat belum terbukti karena tidak mungkin presiden atau dokternya mengetahui bahwa obat itu berpengaruh karena belum ada penelitian lanjutan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement