Jumat 09 Oct 2020 20:55 WIB

Perbankan Syariah di Sulsel Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi

Aset perbankan syariah lebih tinggi dibanding pertumbuhan aset perbankan konvensional

Perbankan Syariah di Sulsel Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi (ilustrasi).
Foto: Jojon/Antara
Perbankan Syariah di Sulsel Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 6 Sulampua mencatat perkembangan industri jasa keuangan di Sulawesi Selatan di tengah pandemi Covid-19 tetap mengalami pertumbuhan hingga posisi Agustus 2020.

Kepala OJK 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) Moh Nurdin Subandi mengatakan kondisi tersebut ditopang fungsi intermediasi yang tinggi dan disertai tingkat risiko yang tetap aman.

"Total aset perbankan Sulsel posisi Agustus 2002 tumbuh 0,64 persen year on year (yoy) dengan nominal Rp 151,30 triliun. Angka ini terdiri dari aset bank umum Rp 148,49 triliun dan aset BPR Rp2,81 triliun," katanya pada jumpa pers Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2020, di Makassar, Jumat (9/10).

Sementara khusus untuk perbankan syariah, kata dia, bahkan lebih bergairah meski mendapatkan tekanan akibat Covid-19 dengan jumlah aset yang meningkat 8,18 persen menjadi Rp 8,89 triliun secara yoy. "Aset perbankan syariah lebih tinggi dibanding pertumbuhan aset perbankan konvensional 0,21 persen yoy dengan nominal Rp 142,40 triliun," jelasnya.

Selain itu, DPK perbankan syariah juga mencatat pertumbuhan 14,47 persen menjadi sebanyak Rp 6,26 triliun. Sementara untuk penyaluran pembiayaan, terjadi peningkatan 2,49 persen.

"DPK perbankan syariah jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan DPK perbankan konvensional 7,12 persen (yoy) dengan nominal Rp 99,15 triliun," sebutnya.

Meski demikian, pihaknya juga mengakui jika untuk industri BPR justru mengalami perlambatan akibat pandemik. "Aset BPR mengalami perlambatan 3,90 persen (yoy) menjadi Rp 2,81 triliun. Begitupun dengan penyaluran kredit yang juga mengalami pelambatan sebesar 3,12 persen (yoy) menjadi Rp 2,40 triliun," ujarnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement