Jumat 09 Oct 2020 20:44 WIB

 2 SMP di Solo Jadi Lokasi Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

Simulasi akan dilakukan di SMP Negeri 4 dan SMP Al-Azhar Syifa Budi.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah siswa antre mencuci tangan sebelum masuk kelas saat uji coba tatap muka hari pertama di SMP Negeri 2 Klaten, Jawa Tengah, Jumat (9/10/2020). Pemerintah Kabupaten Klaten melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) pada lima sekolah menengah pertama (SMP) dengan menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal 10 siswa per kelas.
Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA
Sejumlah siswa antre mencuci tangan sebelum masuk kelas saat uji coba tatap muka hari pertama di SMP Negeri 2 Klaten, Jawa Tengah, Jumat (9/10/2020). Pemerintah Kabupaten Klaten melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) pada lima sekolah menengah pertama (SMP) dengan menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal 10 siswa per kelas.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana melakukan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) akhir bulan ini. Siswa kelas IX di dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) bakal menjadi sasaran simulasi PTM.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyebut simulasi akan dilakukan di SMP Negeri 4 dan SMP Al-Azhar Syifa Budi. "Rencananya nanti kelas IX sepekan masuk 50 persen, yang 50 persen belajar di rumah," kata Wali Kota kepada wartawan seusai rapat koordinasi PTM di Balai Kota Solo, Jumat (9/10).

Baca Juga

Selanjutnya, siswa yang belajar di rumah akan mengikuti PTM pada pekan berikutnya. Sedangkan siswa yang sebelumnya mengikuti PTM akan belajar di rumah.

Untuk mengantisipasi penularan virus Corona, Pemkot bakal menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Meja dan kursi akan dibersihkan dengan disinfektan serta lantai kelas dipel setelah selesai digunakan PTM. Selain itu, para guru dan petugas di sekolah akan menjalani rapid test. Jika ada hasil rapid test yang reaktif, maka dilanjutkan tes usap (swab). Jika hasil swab positif, maka tidak jadi dilakukan PTM.

"Sementara kelas IX dulu, nanti setelah 14 hari kami evaluasi. Ini biaya mahal. Nah kalau di situ nanti tidak ada yang terpapar, nanti ditingkatkan lagi yang kelas VIII," ucap Rudyatmo.

Menurutnya, sebenarnya PTM belum diperbolehkan karena kasus Covid-19 terus bertambah. Namun, dia menilai perlu persiapan untuk PTM. Simulasi tersebut sebagai persiapan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati, menyatakan Dinas Pendidikan tengah mempersiapkan video berisi standard operational procedure (SOP) pelaksaan PTM. "Kami diminta bikin video dulu mengenai SOP-nya, anak datang kemudian bagaimana, ini kami siapkan. Syuting Senin pekan depan. Tinggal kemudian menyusun suratnya ke Satuan Tugas, kemudian minta rekomendasi," kata Etty.

Etty menyebut, di Solo ada 23 SMP, tetapi yang dijadikan lokasi simulasi hanya dua sekolah. Pemkot memilih satu sekolah negeri dan satu sekolah swasta. Saat ini, infrastruktur protokol kesehatan tengah disiapkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement