Jumat 09 Oct 2020 17:43 WIB

Tagana Tasikmalaya Dirikan Dapur Umum untuk Pasien Keracunan

Korban keracunan massal di Tasikmalaya mencapai 197 orang.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ani Nursalikah
Tagana Tasikmalaya Dirikan Dapur Umum untuk Pasien Keracunan. Para korban keracunan massal dirawat di tenda darurat dan ruang kelas SDN Puspasari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat (9/10).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Tagana Tasikmalaya Dirikan Dapur Umum untuk Pasien Keracunan. Para korban keracunan massal dirawat di tenda darurat dan ruang kelas SDN Puspasari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Tasikmalaya ikut membantu penanganan pasien korban keracunan massal dengan mendirikan dapur umum. Dapur umum itu didirikan untuk memenuhi kebutuhan makan para pasien yang masih dirawat di ruang kelas SDN Puspasari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Relawan Tagana Kota Tasikmalaya, Leli Solihah mengatakan, memang diminta mendirikan dapur umum oleh tim kesehatan untuk membantu penanganan pasien korban keracunan massal. Dapur umum itu difokuskan untuk memenuhi kebutuhan makan pasien.

Baca Juga

"Ini kita dirikan sejak kemarin malam. Kita baru masak dari pukul 03.00 untuk kebutuhan sarapan pasien," kata dia kepada Republika.co.id, Jumat (9/10).

Untuk kebutuhan sarapan, Tagana menyediakan 41 porsi makanan. Sementara untuk makan siang disediakan 54 porsi makanan. Direncanakan, untuk makan malam juga disediakan 54 porsi makanan karena pasien terus bertambah.

Dalam menyiapkan makanan, Tagana semaksimal mungkin memperhatikan gizinya. Petugas Tagana juga berkoordinasi dengan ahli gizi puskemas untuk penyediaan lauk pauk.

"Jadi lauk dari puskesmas, kita masak saja. Biasanya sayur, protein hewani, dan nabati. Nasi juga tidak boleh keras dan rendah garam," kata dia. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hinga Jumat siang, total korban keracunan massal mencapai 197 orang. Sebanyak 19 orang yang bergejala berat saat ini masih menjalani perawatan di RSUD dr Soekardjo. Sementara itu, 105 orang telah diperbolehkan pulang. Sisanya, 59 orang dirawat di Puskesmas Mangkubumi, lima orang di Puskesmas Karanganyar, dan sembilan orang dirawat di klinis swasta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement