Jumat 09 Oct 2020 12:08 WIB

Erick Thohir Ganti Dua Komisaris PT INTI

Unggul Priyanto tetap menjabat sebagai komisaris utama PT INTI.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Logo PT INTI (Persero)
Foto: www.inti.co.id
Logo PT INTI (Persero)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan penyegaran pada jajaran dewan komisaris PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau INTI. Direktur Utama INTI Otong Iip mengatakan lerubahan formasi itu diputuskan berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor SK-318/MBU/10/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia tertanggal 8 Oktober 2020.

Keputusan tersebut memberhentikan Nuning Sri Rejeki Wulandari dan Djoko Agung Harijadi dari jajaran komisaris yang digantikan Rahmadi Murwanto dan Trisno Hendradi. Sementara Unggul Priyanto tetap menjabat sebagai komisaris utama.

Baca Juga

"Prosesi pelantikan yang digelar secara virtual pada Kamis (8/10) dilakukan oleh Asisten Deputi Menteri BUMN Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan YB Priyatmo Hadi," ujar Otong dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (9/10).

Otong mengharapkan formasi baru dewan komisaris ini dapat memberikan semangat baru dalam upaya pembenahan Perusahaan secara menyeluruh. "Saya percaya dengan sumbangsih pengalaman dan energi dari formasi dewan komisaris yang baru, PT INTI bisa lebih cepat meraih kebangkitannya," ucap Otong.

Untuk diketahui, Unggul Priyanto resmi menjabat menjadi Komisaris INTI sejak 22 Maret 2016. Pria kelahiran Malang, 30 September 1958 ini sempat menjabat sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada periode 2014-2019.

Lulusan Strata Satu Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1985 dan Strata-2 Chemical Engineering dari Leeds University, Inggris, pada 1991 itu juga pernah dipercaya untuk menjabat sebagai Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material, Kuasa Pengguna Anggaran, dan Direktur Pusat Teknologi Sumber Daya Energi BPPT.

Peraih gelar Doktor jurusan Electronic and Material dari Kyushu University Fukuoka, Jepang, pada 2001 itu juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Kebijakan Optimalisasi Penggunaan Produk Nasional untuk Pembangunan Pembangkit Listrik 35 ribu MW serta Sistem Transmisi dan Distribusi Infrastruktur Ketenagalistrikan pada 2015.

Sementara itu, Marsekal Madya TNI (Purn) Trisno Hendradi adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Udara yang terakhir menjabat sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 2019-2020. Perwira lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 itu juga pernah menjabat sebagai Kepala Sekretariat Militer Presiden pada 2016-2019 dan Wakil Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Udara (Kodiklatau) pada 2016.

Sedangkan, Rahmadi Murwanto mengawali karier di Kementerian Keuangan pada 1991 di Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK) setelah lulus Diploma-III dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Lulusan Strata-2 jurusan Akuntansi dari Weatherhead School of Management Case Western Reserve University, Amerika Serikat itu pernah menjabat sebagai Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN pada tahun 2016-sekarang.

Peraih gelar Akuntan pada tahun 1997 ini juga sempat menjabat sebagai Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) pada 2014, Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja BPPK pada tahun 2011, serta Kepala Subbagian Organisasi Sekretariat BPPK pada tahun 2003.

Terhitung 8 Oktober 2020, formasi dewan komisaris ini secara resmi akan mengawal kinerja INTI dan bekerja sama dengan Direktur Utama Otong Iip, Direktur Bisnis Teguh Adi Suryandono, dan Direktur Keuangan Tri Hartono Rianto untuk masa jabatan 2020-2025.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement