Jumat 09 Oct 2020 11:53 WIB

Sutradara Wonder Woman 1984 Khawatir Bioskop Tutup Selamanya

Pandemi Covid-19 dikhawatirkan akan mematikan tradisi menonton bioskop.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Sutradara Wonder Woman 1984 Patty Jenkins tetap berharap filmnya tidak diputar di platform streaming. Ia ingin tradisi menonton bioskop tetap hidup
Foto: EPA
Sutradara Wonder Woman 1984 Patty Jenkins tetap berharap filmnya tidak diputar di platform streaming. Ia ingin tradisi menonton bioskop tetap hidup

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Adanya pandemi membuat bioskop di dunia ditutup sementara waktu untuk mencegah penularan Covid-19. Hal itu mengakibatkan sejumlah film baru tak bisa tayang di layar lebar dan beralih ke perilisan secara daring.

Wonder Woman 1984 merupakan salah satu film yang harus ditunda lagi setelah dua kali ditunda pemutarannya. Melihat hal tersebut, sutradara Wonder Woman 1984, Patty Jenkins merasa jika kondisi tidak berubah, maka penggemar film tidak akan bisa kembali ke bioskop lagi.

Baca Juga

"Jika kita menutup bioskop, ini bukan proses yang bisa diulang. Kita bisa tak lagi kembali ke bioskop selamanya,” kata Jenkins dalam sebuah wawancara dari rumahnya di Los Angeles, dilansir laman The Indian Express, Jumat (9/10).

Jenkins termasuk di antara puluhan sutradara top Hollywood yang meminta pemerintah AS untuk memberikan bantuan keuangan ke bioskop. Tanpanya, dia memperingatkan, tradisi berabad-abad menonton film bisa hilang dari budaya Amerika.

 

Jenkins mengatakan, penutupan yang meluas akan membuat studio Hollywood berhenti berinvestasi dalam film untuk bioskop dan beralih ke streaming. Beralihnya cara menonton film bagi penonton, menurut Jenkins, bisa menjadi seperti yang terjadi pada industri musik.

“Di mana Anda dapat menghancurkan seluruh industri dengan menjadikannya sesuatu yang tidak dapat menguntungkan,” tutur dia.

Menurut Jenkins, ada pengalaman menonton yang lebih baik dengan menonton melalui layar lebar dan dalam kelompok besar. Film aksi berbujet mahal seperti Wonder Woman juga jauh lebih jarang ada di streaming.

"Saya rasa tidak ada di antara kita yang ingin hidup di dunia di mana satu-satunya pilihan adalah mengajak anak-anak Anda menonton film di ruang tamu Anda sendiri,” kata Jenkins.

Sementara itu, beberapa teater di AS saat ini sedang berjuang kembali pulih setelah penutupan global pada Maret lalu. Cineworld Group Plc sementara menutup bioskop Regal yang dibuka kembali pada bulan Agustus. Asosiasi Pemilik Teater Nasional mengatakan, 69 persen perusahaan bioskop kecil dan menengah terancam kebangkrutan atau penutupan secara permanen.

Beberapa film besar Hollywood tahun ini, termasuk Mulan dari Walt Disney Co, pada akhirnya tak jadi rilis di bioskop dan langsung rilis secara streaming. Jenkins mengatakan bahwa opsi itu tidak dipertimbangkan untuk sekuelnya, Wonder Woman 1984. Pada 2017, Wonder Woman meraup 822 juta dolar AS (Rp 12 triliun) di box office di seluruh dunia.

Film yang dibintangi Gal Gadot itu sekarang dijadwalkan untuk dirilis oleh Warner Bros AT&T Inc pada Hari Natal di bulan Desember. Tanggal itu keluar setelah pada awalnya akan rilis pada Juni lalu.

Jenkins mengatakan, dia sangat memerhatikan perkembangan pandemi. Dia pun berharap Wonder Woman dapat memimpin kembali ke bioskop yang memberi orang pelarian selamat datang dari kenyataan.

“Saya sangat berharap kami bisa menjadi salah satu orang pertama yang kembali dan mewujudkannya dalam kehidupan semua orang,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement