Jumat 09 Oct 2020 07:21 WIB

Gus Miftah: Dakwah Berkembang dari Masa ke Masa

Dakwah melalui teknologi ini menjadi tantangan bagi umat Islam saat ini.

Rep: Muhyiddin./ Red: Esthi Maharani
Ulama Miftah Maulana Habiburrahman
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Ulama Miftah Maulana Habiburrahman

REPUBLIKA.CO.ID, TENGARANG -- Dai kondang asal Yogyakarta, KH Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah mengatakan, dakwah Islam terus berkembang dari masa ke masa, mulai dari zaman Rasulullah Saw, para sahabat, para wali, dan sampai sekarang ini.

“Saya mencatat bahwa teknologi dakwah itu berkembang dari masa ke masa,” ujar Gus Miftah dalam acara seminar virtual yang digelar BLAJ Jakarta di Tengarang, Kamis (8/10).

Menurut dia, di zaman Rasulullah dakwah yang dilakukan adalah dakwah bil lisan atau dengan lisan. Karena itu, menurut dia, dalam hadits yang populer dianjurkan agar berbicara dengan manusia sesuai dengan kemampuan akalnya.

“Memang kalau kita lihat dalam sirah nabawiyah, bagaimana kemudian seorang Muhammad itu memiliki bahasa retorika yang luar biasa,” ucap Gus Miftah.

Setelah dakwah bil lisan, lanjutnya, kemudian pada zaman para sahabat berkembang menjadi dakwah bil qolam atau dakwah dengan tulisan. Menurut Gus Miftah, pada masa itu para sahabat sudah mulai menuliskan Alquran, hadits, dan muncul ilmu-ilmu baru yang belum ada pada zaman Nabi.

Di Indonesia sendiri, para wali songo kemudian mengembangkan metodologi dakwah bil Staqofah atau dakwah dengan budaya. Dengan metode dakwah ini, para wali songo pun memperkenalkan Islam kepada masyarakat Indonesia dengan cara-cara yang sederhana, seperti melalui gamelan dan lain-lain.  

 “Akhirnya muncul lah tembang-tembang yang hari ini kita kenal. Dan ternyata tembang-tembang itu setelah saya teliti semuanya ada artinya,” kata Gus Miftah.

Setelah para wali mengembangkan dakwah dengan budaya, lalu di zaman sekarang ini muncul model dakwah bil medsos. Menurut dia, dakwah melalui teknologi ini menjadi tantangan bagi umat Islam saat ini.

“Masuk ke era sekarang, sekarang kita mengenal dakwah bil medsos, inilah tantangan yang hari ini kita hadapi. Jadi, bil lisan, bil qolam, bil Tsaqofah, dan hari ini bil medsos,” jelas Gus Miftah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement