Jumat 09 Oct 2020 06:57 WIB

Redfish, Media Berafiliasi Rusia Dukung Pendemo di Indonesia

Menurut Redfish, pekerja dan pelajar Indonesia melawan pemerintah neoliberalisme.

Petugas kepolisian menangkap demonstran saat unjuk rasa menentang UU Cipta Kerja di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (8/10).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kepolisian menangkap demonstran saat unjuk rasa menentang UU Cipta Kerja di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demonstrasi yang dilakukan kelompok buruh didukung aktivis, mahasiswa, dan siswa SMK yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia pada Kamis (8/10), mendapat publikasi dari media dalam negeri maupun luar negeri. Khusus media asing, Redfish yang berbasis di Berlin, Jerman, termasuk yang kerap menyiarkan ulang unjuk rasa yang menentang pengesahan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Di berbagai platform media sosial, Redfish yang dilabeli media berafiliasi dengan Pemerintah Rusia, menunjukkan sikap mendukung aksi demonstrasi masyarakat. Hal itu tertuang dalam unggahan, baik di akun Twitter, Facebook, dan Instagram.

Selama ini, Redfish memang dikenal media yang mendukung 'kelompok kiri' yang menentang pemerintahan yang dianggap tak adil dan mengeksploitasi kekayaan negara. Di akun Twitter @redfishstream, misalnya, media ini jelas sangat memihak kelompok demonstran untuk melawan pemerintah.

"Pekerja dan pelajar Indonesia bangkit melawan pemerintah dan neoliberalisme. Ratusan ribu orang Indonesia turun ke jalan di seluruh negeri dan para pekerja melakukan pemogokan massal untuk menentang UU neoliberal oleh pemerintahan kanan-tengah Jokowi," begitu caption yang tertulis untuk menjelaskan aksi demo mahasiswa dan buruh ketika diadang kepolisian.

"UU tersebut ditetapkan untuk mengikis hak-hak pekerja dan menghilangkan perlindungan lingkungan," begitu kata Redfish sambil memajang foto pendemo berhadapan dengan kepolisian.

Ada pula video mahasiswa Universitas Indonesia yang memakai jaket kuning berjalan membentangkan spanduk menolak Omnibus Law yang dicegat kepolisian hingga kedua pihak saling dorong. "Adegan dari pemberontakan mahasiswa dan pekerja melawan pemerintah dan neoliberalisme di Indonesia saat ini," kata Redfish.

Redfish pun mengunggah video kekerasan aparat yang memukuli pendemo dari mahasiswa hingga kepalanya bocor. Meski begitu, peserta aksi tidak pantang menyerah menyuarakan tujuannya.

"Pemerintah Indonesia menindak keras pengunjuk rasa mahasiswa dan pekerja yang menentang neoliberalisme, dengan lebih dari seribu orang ditangkap dan tak terhitung yang terluka dan dirawat di rumah sakit. Tapi mereka yang berada di garis depan melawan dan dirayakan sebagai pahlawan. #TolakOmnibusLaw," demikian status lainnya.

Ada pula video perlawanan pendemo kepada polisi yang diapresiasi Redfish. "Adegan pertempuran dari kelas pekerja di Indonesia melawan represi polisi. #TolakOmnibusLaw."

Uniknya, berbagai video yang dibagikan Redfish ternyata mendapatkan tanggapan positif dari warganet yang sebagian besar warga Indonesia. Mereka mengapresiasi Redfish yang berpihak jelas mendukung para pendemo dan menyiarkan video kekerasan aparat dalam menghadapi peserta aksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement