Jumat 09 Oct 2020 05:11 WIB

PT Transjakarta Kecam Aksi Pejarahan Saat Demo Ciptaker

PT Transjakarta menaksir kerugian akibat demo tolak Ciptaker capai Rp45 miliar

Bara api dan asap mengepul dari sisa bangunan halte Transjakarta di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (8/10). Halte yang menjadi akses ke stasiun MRT ini hangus dibakar massa yang dipukul mundur dari area bundaran Bank Indonesia.
Foto: Prayogi
Bara api dan asap mengepul dari sisa bangunan halte Transjakarta di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (8/10). Halte yang menjadi akses ke stasiun MRT ini hangus dibakar massa yang dipukul mundur dari area bundaran Bank Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengecam tindakan pelaku perusakan dan penjarahan aset di 18 lokasi halte bus di sekitar titik aksi massa di Jakarta, Kamis (9/10).

"TransJakarta sangat menyayangkan dan mengecam keras aksi perusakan dan penjarahan halte-halte dan fasilitas warga, utamanya di Bundaran HI ini," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjaya.

Baca Juga

Kamis malam, dilaporkan aksi pembakaran dan penjarahan halte TransJakarta di antaranya berlokasi di Koridor 1 yang meliputi Bundaran HI, Sarinah, Tosari Baru, Tosari Lama dan Karet Sudirman. Kejadian serupa juga dialami halte yang berlokasi di Koridor 5 Sentral Senen serta di Koridor 2 Senen arah Pulogadung dan Senen arah HCB.

Nadia mengatakan api yang membakar aset TransJakarta mulai terlihat sekitar pukul 17.07 WIB. Sebelum api berkobar, kata dia, seluruh layanan TransJakarta sudah berhenti dioperasikan sejak pukul 16.30 WIB.

"Semua petugas dan pelanggan kami yang berada di lokasi juga sudah berhasil dievakuasi dengan selamat dan tidak ada korban jiwa," ujarnya.

Selain membakar, massa juga merusak halte serta fasilitas Transjakarta lainnya seperti yang terjadi di Halte Koridor 1 HCB, BI, Gambir 1, Benhil dan Dukuh Atas 1. Kejadian serupa juga dialami halte di Koridor 3 yakni Sumber Waras dan Grogol 1. Halte Koridor 8 Petojo dan Rumah Sakit Tarakan serta Halte di Koridor 2 Kwitang.

Estimasi kerugian yang dialami TransJakarta akibat kejadian itu ditaksir berkisar Rp45 miliar. Namun perusahaan saat ini masih menghitung kerugian pasti yang ditimbulkan oleh aksi anarkis yang merugikan warga DKI dalam kenyamanan menggunakan fasilitas TransJakarta.

"Sejauh ini, kami belum mengetahui total kerugian yang dialami dengan adanya perusakan ini, tidak hanya warga yang akan kesulitan melakukan transit, karena pembangunan kembali membutuhkan waktu pada halte modern ini," katanya.

Selanjutnya untuk layanan operasional Jumat,Transjakarta masih menunggu perkembangan situasi dan kondisi di lapangan. Untuk diketahui, Halte Bundaran HI sendiri baru saja diresmikan pada 25 Maret 2019 dan menjadi halte modern terintegrasi dengan Stasiun MRT.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement