Kamis 08 Oct 2020 23:47 WIB

Polres Kudus Selidiki Dugaan Bapak Anak Bunuh Diri

Pelaku bunuh diri di Kudus sebelumnya mengaku khawatir sakit Covid-19

Bunuh diri (ilustrasi)
Foto: factretriever
Bunuh diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Aparat Kepolisian Resor (Polres) Kudus, Jawa Tengah, masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan bunuh diri bapak dan anak di Desa Ngembal Kulon.

Kedua warga Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kudus tersebut, yakni berinisial EG (48) dan IM (12) yang merupakan bapak dan anak ditemukan tergeletak dalam kondisi kritis di rumahnya, Kamis (8/10).

"Kami belum bisa menyimpulkan kejadian tersebut apakah masuk kategori bunuh diri atau pembunuhan karena masih didalami sehingga belum bisa menyimpulkan apa-apa," kata Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma di Kudus, Kamis.

Terkait anaknya yang berinisial IM meninggal dunia, kata dia, informasinya memang demikian.

Ani yang merupakan warga sekitar mengungkapkan yang pertama mengetahui dugaan bunuh diri merupakan istri IG ketika pulang dari bepergian sekitar pukul 17.00 WIB.

Saat ditemukan bapak dan anak tersebut dalam kondisi kritis di rumahnya, IM yang merupakan anak EG ditemukan di kursi dengan posisi terlilit sarung dan EG ditemukan tergeletak di lantai dengan tangan kiri mengeluarkan darah.

Kepala Puskesmas Jati Kulon Kamal mengatakan ketika tim medis dari Puskesmas Jati Kulon bersama Tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System atau identifikasi TKP (Tempat Kejadian Perkara) Polres Kudus bersama Polsek Jati untuk oleh TKP, keduanya ditemukan masih dalam keadaan hidup.

Namun, kata dia, dalam perjalanan menuju RSUD Loekmono Hadi Kudus, IM meninggal dunia.

Sementara IG yang masih hidup, kini mendapatkan perawatan di RSUD Loekmono Hadi Kudus.Dalam olah TKP oleh Polres Kudus, ditemukan tali plastik menggantung di kamar anak.

Sebelum peristiwa nahas tersebut, EG diketahui beberapa kali ke Puskesmas Ngembal Kulon mengeluhkan gejala mengarah COVID-19, namun ketika dilakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 hasilnya nonreaktif. Belum puas dengan hasil tersebut, IG dikabarkan melakukan tes usap tenggorokan (swab) mandiri di salah satu klinik di Kabupaten Kudus.

Saat peristiwa dugaan bunuh diri pada Kamis (8/10) pukul 17.00 WIB, istri IG sedang tidak ada di rumah sehingga hanya ada IG dan IM. Di lokasi kejadian juga ditemukan tulisan di secarik kertas yang bertuliskan "makamkan kami dengan protokol kesehatan dengan satu liang".

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement