Kamis 08 Oct 2020 23:37 WIB

Vietnam Tahan Aktivis, Tak Lama Usai Pertemuan Membahas HAM dengan AS

Vietnam tangkap aktivis, beberapa jam usai pembahasan HAM dengan Amerika Serikat,

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Thomas Maresca/UPI Photo/Imago Images
Thomas Maresca/UPI Photo/Imago Images

Beberapa jam setelah dialog tahunan hak asasi manusia antara Amerika Serikat (AS) dan Vietnam berakhir, Pham Doan Trang, seorang penulis yang menerbitkan tulisan tentang hak asasi manusia dan dugaan kebrutalan polisi, ditangkap pada Selasa malam (06/10) di kota Ho Chi Minh.

Kementerian Keamanan Publik Vietnam melaporkan penangkapan terhadap Trang dikarenakan ia telah "membuat, menyimpan, menyebarkan informasi, materi dan produk yang bertujuan untuk melawan negara."

Meskipun terjadi reformasi ekonomi dan keterbukaan terhadap perubahan sosial, Partai Komunis Vietnam yang tengah berkuasa hanya mampu mentolerir sedikit kritik. Mereka juga telah bertindak lebih keras terhadap para aktivis menjelang kongres partai utama pada Januari 2021.

Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan Besar AS di Hanoi mengatakan pihaknya prihatin atas penangkapan Trang yang dikhawatirkan "dapat memengaruhi kebebasan berekspresi."

"Kami mendesak pemerintah Vietnam untuk memastikan tindakan dan hukum yang konsisten, sejalan dengan kewajiban dan komitmen internasional Vietnam," kata juru bicara Rachael Chen.

Harapan terwujudnya demokrasi

Human Rights Watch dan Amnesty International mengutuk penangkapan yang terjadi hari Selasa kemarin (06/10) dan menuntut Trang untuk dibebaskan segera.

Salah seorang sumber mengatakan Trang telah mengantisipasi kejadian ini, beberapa hari sebelum ia ditangkap. "Saya mengobrol lama dengannya pada hari Minggu dan ia tampak sangat gugup," kata sumber yang tidak ingin identitasnya diketahui.

Sebelumnya pada tahun 2014, jelang kunjungan mantan Presiden AS Barack Obama ke Vietnam, Trang bersama beberapa aktivis lainnya ditangkap oleh pihak berwenang.

Trang pernah membagikan sepucuk surat berjudul "berjaga-jaga jika saya dipenjara" tertanggal Mei 2019, yang menguraikan tujuan demokrasi yang ingin ia capai. Trang juga meminta agar ia diizinkan untuk membawa gitarnya ke penjara.

ha/gtp (Reuters)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement