Kamis 08 Oct 2020 22:39 WIB

Lezatnya Susu Onta dari Warga Badui

Para peternak tinggal di kemah atau gubuk kecil di sepanjang jalan Makkah-Hudaiyah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Lezatnya Susu Onta dari Warga Badui. Peternakan susu unta di Makkah yang ramai dikunjungi jamaah umrah dan haji.
Foto: Republika.co.id
Lezatnya Susu Onta dari Warga Badui. Peternakan susu unta di Makkah yang ramai dikunjungi jamaah umrah dan haji.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bagi jamaah umroh dan haji jika masih memiliki kelonggaran waktu pergilah ke ke tempat perkemahan suku Baduy. Karena di sana anda jamaah sekalian dapat menikmati segarnya susu onta yang diternak oleh warga tradisional Arab Saudi itu.

Jika ingin melihat bagaimana suku tradisional Arab Saudi (Badui) beraktivitas maka, jamaah umroh dan haji bisa mengambil miqot di Hudaibiyah. Miqot di Hudaibiyah biasanya dilakukan jamaah haji usai melaksanakan rukun dan wajib haji jamaah masih mempunyai kesempatan untuk melaksanakan ibadah umroh sunat sebelum diberangkatkan ke kota Madinah untuk sholat arbain di masjid Nabawi.

"Miqot untuk umroh di dekat kota Makkah yang sering dilakukan oleh jamaah adalah Tan'im. Namun bila berkesempatan untuk mengurus sunnah dengan mengambil miqot di Hudaibiyah," cerita H Fatkhul Muin dalam bukunya "Kisah Unik Seputar Ibadah Haji”.

Fatkhul Muin menceritakan untuk menuju kota kecil Hudaibiyah ini jamaah bisa naik bus dari kota Makkah dengan melewati gurun pasir yang cukup luas. Selama perjalanan, kita akan melihat di kanan-kiri jalan terhampar lautan pasir yang begitu luas.

Hak ini menjadi pemandangan istimewa karena di pinggir-pinggir jalan banyak kemah-kemah kecil milik suku Baduy. Mereka tinggal di padang pasir itu siang malam untuk berternak kambing dan unta yang merupakan penghidupan sehari-hari.

Kandang-kandang mereka sederhana, hanya berupa kawat-kawat berduri yang dipasang melingkar tergantung dari jumlah onta yang mereka pelihara. "Paling sedikit mereka memelihara onta 10 ekor unta," katanya.

Lalu apa makanan Onta jika sepanjang jalan yang dilihat jamaah itu adalah gurun pasir? Fatkhul Muin mengatakan, Onta mereka diberi makan rumput yang dibeli dari pasar rumput di dekat kota Makkah, sedangkan minumnya yaitu air tawar. 

"Minum itu mereka beli dari tangki air dari penyulingan air asin di Jeddah," kata Fatkhul Muin.

Para peternak tinggal di kemah kemah atau gubuk kecil di sepanjang jalan Makkah-Hudaibiyah yang suhunya cukup panas. Selain dagingnya, unta betina juga menghasilkan susu unta yang cukup berkhasiat. Rombongan jamaah haji yang melewati peternakan itu diberikan kesempatan untuk melihat-lihat dari dekat hewan onta yang dikenal tahan panas dibandingkan hewan yang lain.

Jamaah haji diberi kesempatan untuk menikmati segarnya susu onta langsung dari hasil perahan para peternak. Susu onta ditempatkan dalam ember ember besar lalu dimasukkan dalam botol air mineral dengan isi sekitar 400 ml setiap botol dijual seharga SR 5 atau Rp 12500, (harga itu sekitar tahun 2014).

"Jamaah bersama rombongan pun mencoba minum susu onta untuk pertama kalinya," katanya

Bagaimana rasanya? tanya Fatkhul Muin. 

Rasanya mirip dengan santan kelapa namun agak asin. Meski demikian susu onta bisa mengurangi rasa dahaga ketika kehausan.

Kata dia, selain itu diyakini bahwa susu unta mempunyai banyak khasiat sehingga kesempatan yang langka itu dimanfaatkan para jamaah haji. Di sinilah jamaah puas merasakan nikmatnya susu kental yang jarang ditemui di Indonesia. "Hampir semua jamaah rombongan membeli dan minum susu unta segar, bahkan ada jamaah yang membawanya pulang untuk diminum di maktab," katanya.

Menarik juga ya pengalaman Fatkhul Muin dapat menuliskan kisahnya nya mati susu onta. Maka dari itu jamaah haji yang akan datang ingatkan lah para muthawif atau para pembimbing haji agar bisa miqot di Hudaibiyah agar bisa menikmati sensasinya susu onta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement