Jumat 09 Oct 2020 01:25 WIB

Hamil dengan Komplikasi Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Menyusui bayi yang lebih lama dapat menurunkan tingkat risiko penyakit jantung.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Dwi Murdaningsih
Ibu Hamil (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Ibu Hamil (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komplikasi kehamilan seperti keguguran, pre-eklamsia, diabetes dalam kehamilan dan kelahiran prematur bisa meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari. Hal ini diungkapkan setelah penelitian oleh analis kesehatan yang dipublikasikan di The British Medical Journal.

Penelitian ini juga menunjukkan risiko sakit stroke bagi wanita juga bisa dipicu oleh komplikasi di atas. Kendati demikian, kejelasan tentang kualitas bukti penelitian ini masih kurang dan belum dapat diterjemahkan ke dalam kesehatan masyarakat secara klinis.

Baca Juga

"Jadi tim peneliti Inggris mencari database penelitian yang relevan untuk menyelidiki hubungan antara faktor reproduksi pada wanita usia reproduksi dan risiko penyakit kardiovaskular berikutnya," tulis laporan tersebut.

Sebanyak 32 ulasan telah dilakukan dan dievaluasi berbagai faktor risiko selama periode tindak lanjut rata-rata 7-10 tahun.

"Para peneliti menemukan beberapa faktor, antara lain haid awal (awal menarche), penggunaan kontrasepsi oral kombinasi, sindrom ovarium polikistik, keguguran, kelahiran mati (stillbirth), pre-eklamsia, diabetes saat hamil, persalinan prematur, berat lahir rendah, dan menopause dini, dikaitkan dengan risiko dua kali lipat dari hasil kardiovaskular," ungkap laporan tersebut

Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa pre-eklamsia dikaitkan dengan risiko besar penyakit jantung. Risikonya bahkan bisa empat kali lipat untuk terkena gagal jantung.

Dijelaskan juga bahwa kardiovaskular atau penyakit jantung juga bisa dipicu oleh menstruasi lebih awal, penggunaan kontrasepsi oral kombinasi, sindrom ovarium polikistik, dan menopause dini. Uniknya, aktifitas menyusui bayi yang lebih lama dapat menurunkan tingkat risiko penyakit kardiovaskular.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement