Kamis 08 Oct 2020 17:11 WIB

Sulsel dan Jatim Jadi Contoh Penanganan Covid-19

Sulsel dan Jatim telah berhasil mengendalikan penambahan angka kasus covid-19

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid 19 Wiku Adisasmito meminta agar seluruh daerah dapat mencontoh upaya penanganan covid dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Kedua provinsi tersebut, kata dia, telah berhasil mengendalikan penambahan angka kasus covid dan juga meningkatkan angka kesembuhan.

“Sulawesi Selatan dan Jawa Timur adalah contoh dua provinsi yang terus meningkatkan upaya penanganan covid dan membuahkan hasil yang positif pada minggu ini,” ujar Wiku saat konferensi pers, Kamis (8/10).

Per 4 Oktober, seluruh kabupaten kota di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur yang sebelumnya masuk dalam kategori zona merah kini telah berubah menjadi zona oranye. Selain itu, perkembangan kasus mingguan di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur juga mengalami penurunan yang signifikan.

Di Sulawesi Selatan, kata dia, kasus mingguan covid mengalami penurunan hingga 30,1 persen. Sedangkan di Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 8 persen. Kedua provinsi tersebut juga termasuk dalam provinsi dengan persentase kesembuhan tertinggi di Indonesia yakni 81,93 persen di Sulawesi Selatan dan 88,53 persen di Jawa Timur.

“Keduanya memiliki persentase kesembuhan lebih tinggi dari angka rata-rata nasional,” kata Wiku.

Begitu juga dengan persentase kematian yang mengalami penurunan signifikan di kedua provinsi tersebut yang sebesar 46,2 persen. Wiku pun meminta agar provinsi lainnya dapat mengikuti kerja keras yang telah dilakukan oleh kedua provinsi tersebut dalam mengendalikan penularan covid. Salah satunya melalui pengawasan penerapan protokol kesehatan masyarakat serta memberikan sanksi tegas.

“Selain itu, juga tingkatkan testing, tracing, dan treatment untuk melakukan deteksi dini dan melacak kontak erat pasien covid,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement