Rabu 07 Oct 2020 23:49 WIB

Kang Emil Semangati Nakes Covid-19 di RSUD Cibinong

Gubernur Jabar kunjungi RSUD Cibinong dan dengarkan keluhan tenaga kesehatan

Bupati Bogor, Ade Yasin mendampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk meninjau ketersediaan alat kesehatan dan tenaga kesehatan di RSUD Cibinong, Rabu (7/10).
Foto: Dok. Humas Diskominfo Kabupaten Bogor
Bupati Bogor, Ade Yasin mendampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk meninjau ketersediaan alat kesehatan dan tenaga kesehatan di RSUD Cibinong, Rabu (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil memberi semangat kepada para tenaga kesehatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor, sebagai bentuk dukungan menanganiCOVID-19.

"Kami menyemangati tenaga kesehatan yang merawat di RSUD Cibinong dan didapati ada beberapa kekurangan," ungkapnya di sela-sela kunjungannya ke rumah sakit itu, Rabu (7/10).

Menurut Emil, setelah berbincang dengan beberapa tenaga kesehatan, ia baru mengatahui ternyata mayoritas tenaga kesehatan yang telah terpapar COVID-19 merupakan perawat dan dokter dari pasien umum, bukan pasien COVID-19.

"Satu temuan yang harus kita waspadai, mayoritas nakes yang terpapar (COVID-19) bukan yang menangani pasien COVID-19, jadi artinya dalam keseharian mungkin ada pasien umumOTG (orang tanpa gejala), harus waspada," kata Emil.

Mantan Wali Kota Bandung itu juga sempat berbincang dengan salah satu pasien COVID-19 yang baru dinyatakan sembuh.Emil mendapat informasi bahwa kesembuhan pasien tersebut berkat mengonsumsi dua jenis obat yang diberikan pihak RSUD Cibinong.

"Sembuh berkat dua jenis obat yang digunakan di sini tapijuga stoknya menipis, dan itu juga insya Allah kita bantu," tuturnya.

Emil menyebutkan bahwa Kabupaten Bogor mulai kekurangan ruang isolasi untuk pasien COVID-19. Makanya ia meminta semua rumah sakit di Kabupaten Bogor agar menyumbangkan lagi ruang rawat inap untuk dijadikan ruang isolasi.

"Semua rumah sakit di Kabupaten Bogor untuk menyumbangkan lagi jumlah kamarnya, karena sekarang rasionya sudah melewati 60 persen. Dengan rumah sakit menyumbang satu atau dua lantai maka rasio ketersediannya lebih baik, di bawah 60 persen," sebutnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement