Rabu 07 Oct 2020 21:16 WIB

Wastafel Batu Kali Tulungagung Mulai Diekspor ke Eropa

Ekspor wastafel berbahan dasar batu kali Tulungagung mulai diekspor kembali ke Eropa.

Ekspor wastafel berbahan dasar batu kali Tulungagung mulai diekspor kembali ke Eropa (Foto: ilustrasi perajin batu)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ekspor wastafel berbahan dasar batu kali Tulungagung mulai diekspor kembali ke Eropa (Foto: ilustrasi perajin batu)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Usaha mikro kecil dan menengah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mulai bangkit. Beberapa pelaku usaha kembali melakukan ekspor produk kerajinan wastafel berbahan dasar batu kali dan batu fosil dengan tujuan negara-negara di Eropa.

"Ekspor ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan UMKM kita," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo saat melepas ekspor wastafel berbahan batu kali (river stone) dengan tujuan Jerman, di halaman Pendopo Kabupaten Tulungagung, Rabu (7/10).

Baca Juga

Pengiriman produk wastafel ke luar negeri sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan. Tren permintaan aneka produk kerajinan batu ke luar negeri secara langsung itu diapresiasi pemerintah daerah karena biasanya ekspor melalui pelaku usaha ketiga (eksportir) di Bali dan Surabaya.

"Kepercayaan yang diberikan para buyer (pembeli) adalah sesuatu yang sangat luar biasa," kata Maryoto.

Ia berharap ekspor ini bisa diikuti oleh pelaku usaha lainnya. Di Tulungagung masih banyak potensi ekspor yang belum maksimal. Pemkab Tulungagung memberikan sejumlah dorongan, seperti mempermudah kegiatan ekspor.

"Ini kami fasilitasi dengan mempermudah kegiatan ini (ekspor)," katanya.

"Kalau tahun lalu, 2019, volume ekspor produk kerajinan berbahan batu dan marmer dari Kabupaten Tulungagung ada sekitar 460 kontainer. Namun mayoritas masih melalui eksportir luar daerah, terutama (dari daerah) Bali dan Surabaya," lanjutnya.

Dikonfirmasi di lokasi pelepasan kontainer, pembeli wastafel riverstone, Indri Heselschwerdt dari deeLiving Inc mengatakan bahwa pembelian wastafel produk Tulungagung dari pelaku UMKM di Tulungagung itu bukanlah yang pertama. Selama 2020 ini, lanjut dia, sudah lima kontainer yang dibelinya dari pelaku UMKM Tulungagung.

"Kami sudah membeli wastafel dari Tulungagung sejak 2014," katanya.

Indri mengaku tak menyangka minat pasar internasional terhadap kerajinan wastafel ini sangat besar. Ia berharap bisnis di Tulungagung semakin berkembang dan bisa menguasai ekspor kerajinan dari batu.

"Kami terkejut juga dengan respons pasar dunia, sebab ternyata di masa pandemi seperti ini permintaan wastafel masih tinggi," ujar istri Klaus Heselschwerdt tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement