Rabu 07 Oct 2020 17:09 WIB

BNPB: Penanganan Covid-19 di Gorontalo Cukup Bagus

Ketua Satgas BNPB menyebut angka ketidakpercayaan Covid-19 di Gorontalo rendah

Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo  mengatakan penanganan COVID-19 di Provinsi Gorontalo sudah cukup bagus dengan tingginya tingkat kesembuhan pasien positif.
Foto: dok
Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan penanganan COVID-19 di Provinsi Gorontalo sudah cukup bagus dengan tingginya tingkat kesembuhan pasien positif.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Doni Monarno mengatakan penanganan COVID-19 di Provinsi Gorontalo sudah cukup bagus dengan tingginya tingkat kesembuhan pasien positif.

"Menurut saya sudah cukup bagus ya, angka kesembuhan termasuk paling tinggi walaupun angka kematian cukup relatif masih bisa ditekan. Apabila pasien dalam kondisi ringan jangan sampe masuk status sedang atau berat, nah ini harus bisa ditekan nanti," katanya usai menggelar Rapat Koordinasi dengan Pemerintah se-Gorontalo di aula rumah dinas Gubernur Gorontalo, Rabu (7/10).

Selain menyoroti angka pasien positif COVID19, Ketua Satgas Nasional COVID-19 itu juga menyoroti tingginya ketidakpercayaan warga terkait dengan penularan virus tersebut di Indonesia.

Menurutnya angka ketidakpercayaan warga di Gorontalo relatif rendah hanya 16,56 persen bila dibandingkan dengan Maluku di angka 29,18 persen dan Sulut 27,66 persen. Data tersebut merupakan hasil survei Badan Pusat Statistik beberapa waktu lalu.

"Ini tantangan bagi kita semua. Gorontalo berada di posisi 15 dari bawah, artinya berada pada posisi lebih kecil jika dibandingkan dengan provinsi lain, tapi harus tetap mengedukasi warga," ujarnya.

Ia meminta pemerintah daerah lebih mengoptimalkan peran masyarakat di berbagai lapisan, dengan mengedukasi dalam berbagai kesempatan.

"Kepada Pemprov, saya berharap keterlibatan masyarakat dioptimalkan sampai ke tingkat RT/RW. Ketika RT/RW dilibatkan, diikutsertakan, dijadikan bagian dalam program ini maka akan timbul kesadaran lebih tinggi. Mereka diharapkan berperan lebih aktif untuk memutus mata rantai di hulu yakni pencegahan. Pencegahan akan jauh lebih murah dibandingkan dalam penanganan kesehatan," jelasnya.

Data Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Gorontalo menyebut hingga Selasa 6 Oktober 2020 total pasien yang terpapar virus corona berjumlah 2.839 orang. Jumlah itu terdiri dari 315 orang dirawat, 79 orang meninggal dan 2.245 orang dinyatakan sembuh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement