Rabu 07 Oct 2020 13:02 WIB

Tak lagi Zona Merah, Warga Jatim Jangan Kendor Terapkan 3 M

Dari 38 Kab/Kota seluruh Jatim, 28 wilayah dinyatakani orange, sisanya kuning

Nelayan memakai masker memanggul barang bawaannya di Pelabuhan Ikan Muncar Banyuwangi, Jawa Timur.
Foto: BUDI CANDRA SETYA/ANTARA FOTO
Nelayan memakai masker memanggul barang bawaannya di Pelabuhan Ikan Muncar Banyuwangi, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kabar gembira diterima oleh Masyarakat  Jawa Timur. Per hari Selasa (6/10), Provinsi di ujung Timur pulau Jawa ini diumumkan terbebas dari zona merah Covid-19 oleh Satuan Gugus Tugas Covid-19 Nasional. 

Dari 38 Kab/Kota seluruh Jatim, 28 wilayah dinyatakan berkategori orange atau risiko sedang. Sedangkan 10 sisanya terkategori zona kuning atau resiko rendah.

"Alhamdulillah, sore  hari ini  Satuan Gugus Tugas Covid-19 Nasional mencatatkan kan bahwa Jatim sudah bebas dari zona merah" tulis Gubernur Khofifah di akun instagram pribadinya pada Selasa (6/10) malam. 

Dengan munculnya hasil baik ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak, yang  telah bekerja keras bahu membahu mengendalikan  penyebaran virus Corona atau Covid-19 dengan hasil yang cukup menggembirakan.

"Terima kasih kerja keras semua pihak baik dari Pemerintah Kabupaten/ Kota,  TNI, POLRI, Kejaksaan, Pengadilan, Kampus, Media, Tenaga Kesehatan, Tokoh Agama, Relawan,  terkhusus bagi masyarakat Jawa Timur yang saat ini menjadi garda terdepan dalam pemakaian masker. Merekalah yang menjadi faktor utama yang berkontribusi pada kesuksesan Jawa Timur kali ini,” ungkap Khofifah melalui rilisnya kepada Republika.co.id

Dalam kesempatan ini, Khofifah juga membeberkan rahasia Jawa Timur dalam keberhasilannya menekan penyebaran COVID-19.  "Prinsipnya, Kami selalu mempertimbangkan masukan dari pakar epidemiologi dalam penanganan COVID-19 di Jawa Timur." 

Kali ini, kita mendapatkan data bahwa  penggunaan masker yang masif dan serentak, terbukti mampu menurunkan kurva penambahan kasus COVID-19 di berbagai Negara. Di samping itu, apabila 60% saja populasi mau pakai masker, Rate of Transmission atau tingkat penularan bisa turun dibawah satu . Oleh karena itu, kita adopsi gagasan yang telah scientifically proven ini di Jawa Timur,” tuturnya. 

Khofifah menyebut, dalam satu bulan terakhir, penanganan COVID-19 di Jawa Timur difokuskan kepada perubahan perilaku dengan kampanye penggunaan masker yang massif oleh para tokoh diikuti dengan operasi Yustisi yang tidak hanya memberikan hukuman, tetapi juga memberikan reward kepada masyarakat yang patuh protokol kesehatan. 

"Saya setiap akhir pekan bersama tim dari Forkopimda, Pangdam, Kapolda,  Bupati, Walikota juga pimpinan instansi vertikal seperti BI, BPN, OJK  dan para survivor COVID-19 bergantian untuk keliling Kabupaten dan Kota di Jawa Timur terjun langsung kepada masyarakat dengan cara gowes untuk menyampaikan ajakan "Pakai Masker" sambil membagikan masker gratis dan sembako untuk mengapresiasi kepatuhan mereka kepada protokol kesehatan,” imbuhnya. 

Selain itu, dengan adanya 1,275,928 masyarakat Jatim yang telah ditindak penegakan disiplin  oleh operasi Yustisi, kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan tentunya semakin meningkat, Hal ini yang diduga juga berpengaruh pada penurunan tingkat penularan atau rate of transmission Jatim sehingga saat ini RT Jatim bisa dibawah angka 1 selama 14 hari. 

Tak hanya peningkatan cakupan penggunaan masker, percepatan 3T yang lebih masif juga sebagai kunci utama guna mengendalikan laju penyebaran Covid-19. Secara kumulatif, testing di Jawa Timur per 6 Oktober 2020 telah dilakukan kepada 1,346,878 orang, dengan rincian rapid test sebanyak 976.711 test dan PCR sebanyak 370.107 test. 

"Saat ini, positivity rate Jatim  telah turun dari 31% di Bulan Juli menjadi 10% per minggu ini yang artinya testing terus konsisten meningkat sementara semakin sedikit kasus positif COVID-19 yang ditemukan di masyarakat. Ini merupakan pertanda bahwa intervensi kita on the right track,” ujarnya. 

Khofifah juga mengungkapkan Bahwa Pemprov Jatim bersama 127 RS Rujukan telah mempersiapkan bed yang cukup untuk Isolasi dengan rincian 6.611 bed isolasi biasa dan 860 bed isolasi tekanan negatif/ICU yang saat ini jumlahnya tertinggi di banding provinsi lain di Indonesia. 

sumber : rilis
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement