Selasa 06 Oct 2020 19:40 WIB

Argentina: 6 dari 10 Orang Terinfeksi Covid-19

Argentina melaporkan tingkat positif Covid-19 tertinggi di dunia

Red: Nur Aini
Dokter, dengan pakaian pelindung lengkap, merawat pasien di unit perawatan intensif yang diperuntukkan bagi orang yang terinfeksi COVID-19, di rumah sakit Posadas di Buenos Aires, Argentina, Kamis, 17 September 2020, di tengah pandemi virus corona baru.
Foto: AP/Natacha Pisarenko
Dokter, dengan pakaian pelindung lengkap, merawat pasien di unit perawatan intensif yang diperuntukkan bagi orang yang terinfeksi COVID-19, di rumah sakit Posadas di Buenos Aires, Argentina, Kamis, 17 September 2020, di tengah pandemi virus corona baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Argentina melaporkan tingkat positif Covid-19 tertinggi di dunia, menurut Our World In Data, dengan hampir 6 dari 10 orang yang menularkan infeksi.

Hal itu mencerminkan rendahnya tingkat pengujian Covid-19 dan lemahnya aturan karantina di negara tersebut. Kasus terkonfirmasi Covid-19 Argentina mencapai 800.000 pada Senin, dengan rata-rata sekitar 12.500 infeksi setiap harinya. Negara tersebut, yang mulai tegas melawan virus corona, mencatat 20.000 lebih kematian pekan lalu.

Baca Juga

Profesional medis menyebutkan rendahnya tingkat pengujian dan pembatasan Covid-19 yang lemah mendorong tingginya tingkat positif Covid-19. Kasus positif Covid-19 melonjak dari sekitar 40 persen pada Agustus menjadi 60 persen pekan lalu, berdasarkan hitungan Reuters yang menggunakan data Kementerian Kesehatan.

"Ada isolasi? Tidak ada. Ada (cukup) tes? Tidak ada," kata Carlos Kambourian, dokter anak di Kota Buenos Aires kepada Reuters.

Sebagai perbandingan, Negara Bagian New York yang berpenduduk 20 juta, kurang dari separuh 45 juta penduduk Argentina, melakukan 100.000 tes setiap hari, empat kali lipat dari jumlah di Argentina. Di Negara Bagian New York tingkat positif Covid-19 berada tipis di atas 1 persen.

Pemerintah Argentina menuai pujian karena penguncian awal yang ketat yang diberlakukan sejak 20 Maret, tetapi sejak saat itu pihaknya terpaksa melonggarkan pembatasan guna membantu membangkitkan ekonomi yang sudah dalam resesi selama dua tahun dan karena tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran.

Menurut Kambourin, hanya ada sedikit cara untuk memperkuat layanan kesehatan: "Tentunya strategi untuk menghentikan jenis pandemi ini tidak diterapkan," katanya.

Sumber dari Kementerian Kesehatan Argentina mengklaim bahwa banyaknya jumlah tes positif Covid-19 merupakan hasil dari program "DetectAr", di mana pengujian berfokus pada kontak dari mereka yang diketahui terinfeksi. Pemerintah berjanji akan menambah kapasitas pengujian Covid-19.

Argentina memiliki kasus Covid-19 tertinggi ke delapan di dunia dan saat ini masuk lima besar untuk rata-rata kasus baru dan kematian harian. Sementara itu, Amerika Latin menjadi kawasan paling terguncang di dunia dalam hal kasus maupun kematian Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement