Selasa 06 Oct 2020 18:19 WIB

Pasar Respons Positif UU Cipta Kerja

Pelaku pasar optimistis UU Cipta Kerja akan menguntungkan bagi ekonomi Indonesia.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
ilustrasi ruu ciptaker
Foto: Republika/Prayogi
ilustrasi ruu ciptaker

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar merespons positif pengesahan omnibus law RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang melalui rapat paripurna DPR RI. Sepanjang hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten melaju di zona positif dan ditutup menguat 40 poin atau 0,82 persen menjadi 4.999,22.

Direktur Anugerah Investama Sekuritas, Hans Kwee, mengatakan pelaku pasar optimistis UU Cipta Kerja akan sangat menguntungkan bagi ekonomi Indonesia. Berbagai perubahan yang dilakukan melalui undang-undang ini dinilai bisa mendatangkan banyak investasi ke Indonesia.

Baca Juga

"Ini langkah awal yang baik untuk Indonesia melakukan reformasi di sektor perijinan, perburuhan dan lainnya. Ke depan Indonesia bisa lebih menarik bagi investor asing," kata Hans kepada Republika.co.id, Selasa (6/10).

Adapun saham-saham yang bakal terkena imbas positif dari pengesahan UU Cipta Kerja ini, menurut Hans diantaranya sektor konstruksi, infrastruktur dan properti. Pada hari ini misalnya, saham milik PT Wijaya Karya Tbk dan PT Pembangunan Perumahan Tbk menjadi beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG.

Secara umum, Hans melihat, sentimen dari UU Cipta Kerja ini bisa mendorong pergerakan IHSG secara terbatas hingga di atas level 5.000. Meski demikian, Hans menambahkan, pengaruh UU Cipta Kerja terhadap pasar saham domestik tidak akan berlangsung untuk jangka panjang.

"Saya lihat sentimen ini hanya bertahan jangka pendek, hanya mempengaruhi sehari dua hari saja," turur Hans.

Ke depannya, menurur Hans, pasar saham masih menghadapi sentimen global termasuk perkembangan Covid-19 di duni, hingga sentimen pemilihan presiden di AS. Termasuk berbagai sentimen lainnya dari Eropa.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan pengesahan UU Cipta Kerja cukup menarik perhatian pelaku pasar. Undang-undang ini diharapkan dapat menarik investor, salah satunya dengan pembentukan lembaga pengelola investasi.

"Pemerintah diharapkan bisa mengundang investasi dari negara-negara mitra dagang, lembaga internasional, dan korporasi," kata Nico.

Selain sentimen pengesahan UU Cipta Kerja, menurut Nico, pengutatan IHSG hari ini juga seiringan dengan penguatan mayoritas indeks pasar saham di Asia yang merespons positif rilis data ekonomi AS. Pertumbuhan industri manufaktur maupun non manufaktur AS telah menunjukkan adanya perbaikan pada September lalu.

Adapun pada perdagangan hari ini investor asing membukukan penjualan bersih sebesar Rp263 miliar. Sementara Indeks LQ45 bergerak menguat.

Saham-saham yang mendominasi penguatan diantaranya MNCN, WIKA, PTPP, PGAS, JSMR. Sedangkan saham-saham yang medominasi penurunan ACES, UNVR, MDKA, INKP, CPIN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement