Selasa 06 Oct 2020 07:57 WIB

Cara Terbaik Disinfeksi Pegangan Troli Supermarket

Di banyak supermarket, pegangan troli disemprot cairan disinfektan sebelum dipakai.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Warga mendorong troli untuk berbelanja. Membersihkan pegangan troli dengan tisu disinfektan lebih efektif untuk mengenyahkan virus penyebab Covid-19.
Foto: Prayogi/Republika
Warga mendorong troli untuk berbelanja. Membersihkan pegangan troli dengan tisu disinfektan lebih efektif untuk mengenyahkan virus penyebab Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menggunakan pembersih dan tisu untuk membunuh virus SARS-CoV-2 di permukaan sangat penting selama pandemi Covid-19. Namun, semprotan disinfektan tidak selalu memberikan hasil terbaik.

Sejak pandemi melanda dunia, swalayan yang tetap buka harus melakukan prokotol kesehatan dengan membersihkan troli menggunakan disinfektan. Biasanya, di sebagian besar toko ada karyawan yang bertugas menyemprotkan pegangan troli dengan cairan pembersih.

Baca Juga

Namun, beberapa disinfektan mungkin tidak mengandung kadar alkohol yang tepat untuk membunuh virus SARS-CoV-2 secara efektif. Dalam hal ini, tisu basah mungkin lebih efektif daripada semprotan.

Dilansir Health24, Selasa (6/10), Rhodes University, Afrika Selatan menguji pembersih di sekolah asrama Eastern Cape, di mana lebih dari 200 staf dan murid dinyatakan positif Covid-19 tahun ini. Studi tersebut menemukan bahwa penyanitasi yang digunakan hanya mengandung 57,6 persen alkohol, kurang dari kadar alkohol minimum yang disyaratkan.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, penyanitasi berbasis alkohol harus mengandung setidaknya 60 persen alkohol untuk membunuh virus secara efektif. Menurut Bernard Reeksting, ilmuwan kimia dan mantan direktur Pusat Teknologi Polimer di Council of Scientific & Industrial Research (CSIR), bahkan jika semprotan sanitizer membunuh SARS-CoV-2, itu belum tentu menjadi cara yang paling efektif untuk mendisinfeksi permukaan.

Menyemprotkan gagang troli dengan pembersih hanya berfungsi sebagai pencucian. Mengingat distribusinya yang luas dan agak tidak menentu, yang berarti sebagian besar efeknya akan terbuang percuma di atmosfer.

"Oleh karena itu, semprotan disinfektan tidak memberikan jaminan bahwa pembersih didistribusikan secara merata karena kemungkinan hanya akan mendarat di arah semprotan," jelas Reeksting.

Faktanya, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa tisu desinfektan memberikan hasil yang lebih baik pada permukaan umum dibandingkan dengan disinfektan semprot. Perlu diingat juga bahwa beberapa produk yang mengeklaim dapat membersihkan permukaan hanya membunuh bakteri, bukan virus, jadi sebaiknya baca label produk dengan cermat.

Ada baiknya juga untuk mencari tahu berapa lama Anda harus mengelap permukaan. Produk yang berbeda diuji dalam kondisi berbeda dan memiliki rekomendasi berbeda.

Selain itu, jika misalnya, suatu produk menyarankan Anda untuk menggunakannya selama empat menit, total waktu penyeka dan pengeringan harus benar-benar empat menit. Reeksting menjelaskan bahwa tisu secara mekanis membersihkan kotoran dari permukaan dan menjangkau area tempat bakteri dan virus mungkin terperangkap.

"Lap bertindak sebagai reservoir untuk menahan cairan yang memungkinkannya tersebar merata di permukaan yang sedang dibersihkan dan kemudian secara aktif dan mekanis menghilangkan patogen dari permukaan dan membawanya ke dalam kontak dekat dengan cairan pembersih." jelasnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CDC, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir masih merupakan metode terbaik. Ini karena sifat molekul sabun. Ketika tertahan di air, mereka membongkar dan menghancurkan virus, menurut sebuah artikel oleh Global Handwashing.

Namun, jika sabun dan air mengalir tidak tersedia, tisu desinfektan adalah pilihan terbaik kedua yang direkomendasikan karena secara fisik menghilangkan kotoran dan mikroorganisme dari permukaan pegangan troli.  Para ahli merekomendasikan pembersihan kedua, karena ini akan memastikan desinfeksi yang lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement