Senin 05 Oct 2020 19:21 WIB

Khofifah: Festival Ekonomi Syariah Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Asset perbankan syariah Jatim pada Triwulan II tahun 2020 capair Rp39,32 triliun

 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) menyerahkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) kepada warga, di kantor Bakorwil Pamekasan, Jawa Timur,  (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Saiful Bahri
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) menyerahkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) kepada warga, di kantor Bakorwil Pamekasan, Jawa Timur, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gelaran Festival Ekonomi Syariah (FESyar) merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Tahun 2020 merupakan kesekian kalinya  FESyar digelar dan Untuk Regional Jawa, FESyar kembali digelar di Jawa Timur. Akibat pandemi Covid-19, FESyar kali ini digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumya yakni secara virtual dari tanggal 5 sampai10 Oktober 2020. 

"Sebagaimana diketahui bahwa FESyar merupakan program yang diinisiasi Bank Indonesia, untuk tahun ini dilakukan secara virtual,  serta didukung oleh berbagai pihak, Fesyar Jawa ini merupakan salah satu momentum untuk kembali menggairahkan geliat perekonomian syariah baik di tingkat daerah maupun pusat," Kata Gubernur Khofifah dalam sambutannya pada Opening Ceremony FESyar 2020 Regional Jawa di Kantor BI Wilayah Jawa Timur, Senin (5/10) siang. 

Khofifah menjelaskan bahwa Nilai asset perbankan syariah secara nasional pada Triwulan II tahun 2020 sebesar Rp545,4 triliun atau tumbuh 9,22% (y-o-y), Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) sebesar Rp377,5 triliun atau tumbuh 10,13% (y-o-y) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp430,2 triliun atau tumbuh 8,99%.

Sedangkan  nilai asset perbankan syariah Jawa Timur pada Triwulan II tahun 2020 sebesar Rp39,32 triliun (atau 5,46% dari total aseet perbankan), Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) sebesar Rp35,58 triliun (atau 6,34% dari total pembiayaan perbankan) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp30,58 triliun (atau 5,05% dari total DPK perbankan.

 

"Penyelenggaraan FESyar tahun 2020 ini diharapkan dapat berdampak pada kinerja ekonomi dan keuangan syariah baik secara regional maupun nasional yang dalam beberapa tahun terakhir terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan," imbuhya. 

Khofifah mengatakan bahwa  ditengah upaya mengatasi pandemi Covid-19, Pemeririntah Provinsi Jawa Timur bersinergi dengan berbagai pihak bertekad untuk mendorong akselerasi pemulihan ekonomi. Salah satunya dengan melihat peluang dan potensi pengembangan ekonomi syariah yang cukup besar di Jawa maupun di Indonesia.

"Kami mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dan berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai referensi ekonomi dan keuangan syariah dunia," katanya.

Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah mengatakan bahwa Fesyar merupakan satu rangkaian kegiatan menuju Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF), sebuah ajang ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia.

"Sekarang ini totally virtual , tahun-tahun sebelumnya kita di Grand city tapi itu tidak menghalangi semangat kita untuk terus melakukan upaya-upaya ekonomi syariah sekarang, kita maksimalkan platform virtual ini justru untuk mampu mendekatkan kita dengan para penggiat ekonomi syariah dan UMKM," ucapnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement