Senin 05 Oct 2020 16:27 WIB

Apa yang Dimaksud Agama? Ini Penjelasan Ulama Nusantara

Ulama Nusantara Syekh Yusuf Al-Makassari menjelaskan makna agama.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ulama Nusantara Syekh Yusuf Al-Makassari menjelaskan makna agama. Ilustrasi sholat bagian dari agama.
Foto: AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Ulama Nusantara Syekh Yusuf Al-Makassari menjelaskan makna agama. Ilustrasi sholat bagian dari agama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Syekh Yusuf Al-Makassari merupakan seorang ulama sufi dan pahlawan nasional asal Sulawesi Selatan. 

Dia pun dikenal mursyid (pembimbing) tarekat kelahiran Gowa, Sulawesi Selatan pada 1037/1627.   Sebagai salah seorang sufi nusantara, Syekh Yusuf pernah merangkai hadits Nabi Muhammad untuk menjawab pertanyaan "Agama itu apa?" 

Baca Juga

Dikutip dari buku Tuhan Ada di Hatimu karya Habib Husein Ja’far al-Hadar, untuk menjawab pertanyaan itu Syekh Yusuf menuturkan, "Agama adalah mengenal Allah (ma’rifatullah). Mengenal Allah adalah berlaku dengan akhlak (yang baik). Akhlak  (yang baik) adalah menghubungkan tali kasih sayang (silaturahim). Dan silaturahim adalah memasukkan rasa bahagia di hati sesama manusia."

Dalam bukunya ini, Habib Husein Ja'far al-Hadar kemudian menjelaskan lebih lanjut tentang akhlak. Menurut dia, akhlak adalah keislaman seseorang. Orang yang berakhlak, berarti ia mengenal Allah dan Nabi. Sehingga ia pun berusaha menjadikan dirinya berakhlak seperti Nabi, yang berkhlak dengan akhlaknya Allah.  

 

Selain itu, menurut Habib Husein, orang yang berakhlak pastilah penuh cinta dan membahagiakan bagi semua manusia. Karena akhlak bukan hanya kesantunan (etiket), tapi kesantunan yang bersumber dari hati yang tulus sehingga akan juga dirasakan oleh hati yang lain.  

"Santun saja, enak dipandang. Tapi kalau tak bersumber dari hati, ia tak terasa di hati. Ia bukan akhlak, tapi pencitraan," jelas Habib Husein.  

Oleh karena itu, menurut dia, orang yang berakhlak saat ia lewat di depan orang tua atau guru misalnya, bukan hanya badannya yang membungkuk sebagai simbol penghormatan dalam beberapa tradisi, tapi hatinya juga "membungkuk". 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement