Ahad 04 Oct 2020 17:42 WIB

Wali Kota Klaim Tasikmalaya Masuki Gelombang Kedua Covid-19

Di gelombang kedua Covid-19, Budi minta semua waspada

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman memantau kesiapan Gedung Rawat Inap Mitra Batik, RSUD dr Soekardjo. Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menyebut saat ini daerahnya telah memasuki gelombang kedua penyebaran Covid-19. Sebab, kasus terkonfirmasi yang ada saat ini terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman memantau kesiapan Gedung Rawat Inap Mitra Batik, RSUD dr Soekardjo. Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menyebut saat ini daerahnya telah memasuki gelombang kedua penyebaran Covid-19. Sebab, kasus terkonfirmasi yang ada saat ini terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menyebut saat ini daerahnya telah memasuki gelombang kedua penyebaran Covid-19. Sebab, kasus terkonfirmasi yang ada saat ini terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan hingga Ahad (4/10), secara total terdapat 227 kasus terkonfirmasi positif. Sebanyak 67 orang telah dinyatakan sembuh, 151 orang masih dalam perawatan, dan sembilan orang meninggal dunia.

"Masyarakat harus lebih waspada dan hati-hati, karena ini gelombang kedua. Secara nasional kita bisa melihat terus meningkat, termasuk juga wilayah kita," kata Budi, melalui keterangan resmi, Ahad (4/10).

Menurut dia, peningkatan kasus terkonfirmasi positif pada gelombang kedua saat ini didominasi oleh klaster pesantren, yang mencapai 80 kasus terkonfirmasi. Selain itu, terdapat pula klaster keluarga.

Ia tak ingin dari klaster-klaster itu menyebakan klaster komunitas, yang akan berdampak pada pembatasan yang lebih ketat. Karena itu, ia meminta masyarakat lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Budi mengatakan, masyarakat di Kota Tasikmalaya sudah dapat terbiasa dengan mengenakan masker. Sekira 70-80 persen masyarakat sudah rajin mengenakan masker. 

Namun, untuk urusan jaga jarak (physical distancing), masyarakat belum sepenuhnya melakukan. "Mangkanya kita sudah melakukan upaya mengurangi kerumunan dengan pembatasan kegiatan pada malam hari," kata dia.

Budi menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya juga terus melakukan berbagai upaya untuk melakukan pelayanan maksimal kepada pasien terkonfirmasi positif. Ia mencontohkan, pihaknya telah mengoperasionalkan gedung baru di RSUD dr Soekardjo dan Rusunawa Universitas Siliwangi (Unsil) untuk tempat isolasi. 

Terakhir, pihaknya kembali menjalin kesepakatan dengan RS Islam Tasikmalaya untuk dapat menangani pasien Covid-19."Kita juga terus upayakan hotel dan fasilifas pemerintah untuk tempat isolasi. Namun semua ditentukan Dinkes," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement