Ahad 04 Oct 2020 17:24 WIB

Banjir dan Longsor Merusak Rumah Warga di Kota Ambon

Kota Ambon termasuk wilayah potensi bahaya banjir dengan kategori sedang-tinggi.

Rep: Mabruroh/ Red: Agus Yulianto
Banjir yang menerjang kota Ambon.
Foto: ist
Banjir yang menerjang kota Ambon.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Hujan dengan intensitas tinggi menjadi salah satu pemicu banjir dan tanah longsor di Kota Ambon, Maluku, pada Sabtu (3/9) malam. Hujan dan longsor yang menerjang rumah-rumah duduk menyebabkan kerusakan di mana-mana.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, ada satu rumah milik warga yang mengalami rusak parah. Sedangkan lima rumah lainnya, mengalami kerusakan yang tidak terlalu parah. 

"BPBD setempat melaporkan satu rumah rusak berat akibat banjir, sedangkan lima lainnya rusak ringan tertimpa longsoran tanah," kata Aditya dalam siaran pers, Ahad (4/10).

Aditya menjabarkan, berdasarkan pantauan BPBD Kota Ambon, banjir terjadi sekitar pukul 20.00 WIT. Genangan teridentifikasi di beberapa desa di Kecamatan Sirimau dan Baguala, Kota Ambon.

"Saat terjadi banjir, tinggi genangan terpantau sekitar 50 – 100 meter. Namun demikian, genangan segera surut karena kondisi topografi kota yang berada di pesisir," sambungnya.

Lokasi terdampak teridentifikasi berada di empat kecamatan, yaitu Sirimau, Baguala, Nusaniwe dan Leitimur Selatan. Sebanyak 16 wilayah terdampak di tingkat administrasi desa dan kelurahan, antara lain Batumerah, Galala, Honipopu, Batu Meja, Uritetu, Hative Kecil, Ahusen, Amantelu, Batu Gajah, Negeri Lama, Latta, Passo, Mangga Dua, Kuda Mati, dan Urimessing dan Hutumuri.

Selain mengakibatkan kerusakan sektor pemukiman, banjir dan longsor menyebabkan warga terdampak. BPBD melaporkan enam KK atau tujuh jiwa terdampak, sedangkan 20 KK sempat dilaporkan melakukan pengungsian sementara di Gedung BLK Kota Ambon. Hingga hari ini (4/10). "Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," ucapnya

Kota Ambon termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISk, setidaknya dua kecamatan dengan populasi terpapar sekitar 8.030 jiwa berada di wilayah dengan potensi tersebut. 

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca tiga harian, 3 – 5 Oktober 2020. Prakiraan cuaca pada hari ini (4/10) dan esok (5/10), Provinsi Maluku termasuk salah satu wilayah yang berpotensi hujan lebat dan disertai petir atau kilat serta angin kencang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement