Ahad 04 Oct 2020 10:49 WIB

Ini Rangkaian Kenduren UMKM dari BI Solo

Kenduren UMKM diharapkan mendorong pengembangan UMKM.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan melayani calon pembeli memilih pakaian yang terbuat dari kain jumputan (ilustrasi). Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo menggelar rangkaian kegaitan Berkembang dan Berinovasi menjadi UMKM Keren (Kenduren UMKM).
Foto: NOVA WAHYUDI/ANTARA
Karyawan melayani calon pembeli memilih pakaian yang terbuat dari kain jumputan (ilustrasi). Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo menggelar rangkaian kegaitan Berkembang dan Berinovasi menjadi UMKM Keren (Kenduren UMKM).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo menggelar rangkaian kegaitan Berkembang dan Berinovasi menjadi UMKM Keren (Kenduren UMKM). BI Solo menyuguhkan rangkaian acara bagi para pelaku UMKM maupun publik.

Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Bambang Pramono menyampaikan, Kenduren UMKM berisi berbagai acara. Antara lain, peluncuran Komunitas Seniman Muda Batik bersamaan dengan Peringatan Hari Batik Nasional pada Jumat (2/10).

Baca Juga

Komunitas tersebut diinisiasi untuk meningkatkan minat membatik di kalangan generasi muda sebagai upaya melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia. Sejumlah pembatik muda dari Girilayu, Kauman, Laweyan dan YPAC sudah bergabung dalam komunitas tersebut.

"Semangat mereka diharapkan dapat memicu semangat kaum muda lainnya di seluruh Indonesia untuk melestarikan batik yang menjadi salah satu warisan dunia," kata Bambang, kemarin.

Selain itu, akan dilaksanakan berbagai talkshow dan seminar yang membahas beragam topik terkini terkait pengembangan UMKM. Di antaranya, topik program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), ketahanan pangan, edukasi ekonomi dan keuangan syariah. Juga bincang-bincang seputar membangun bisnis yang berdaya tahan di era pandemi, edukasi digitalisasi sistem pembayaran, dan pemasaran UMKM hingga business matching UMKM.

Pada 7-8 Oktober akan dilaksanakan Technolink yang merupakan kolaborasi antara BI Solo, Pemkot Solo, dan OJK Solo. Kegiatan ini untuk memfasilitasi industri kecil dan menengah se-Solo Raya mendapatkan akses pembiayaan, akses pemasaran dan meningkatkan digitalisasi terutama transaksi nontunai menggunakan QRIS.

Sebelumnya, BI Solo telah memfasilitasi sedikitnya 25 UMKM untuk onboarding ke marketplace melalui kegiatan UMKM Virtual Expo. BI Solo juga sedang memfasilitasi dan mendampingi UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal. 

"Sertifikasi halal ini dalam upaya penguatan halal value chain mendukung Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia," kata Bambang.

Melalui rangkaian kegiatan Kenduren UMKM, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan sekaligus memberikan insight, agar semua pihak bersinergi mendorong pengembangan UMKM. Selain juga semakin meningkatkan pemanfaatan teknologi digital di kalangan UMKM.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement