Sabtu 03 Oct 2020 18:56 WIB

Elit Politik Diimbau Jaga Kondusifitas di Tengah Covid-19

Elit politik harus mengutamakan etika politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo mengimbau elit politik menjaga kondusifitas dalam situasi pandemi Covid-19.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo mengimbau elit politik menjaga kondusifitas dalam situasi pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo mengimbau elit politik menjaga kondusifitas dalam situasi pandemi Covid-19. Menurutnya, elit politik seharusnya mengutamakan etika politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tetapi tidak membuat gaduh hanya kepentingan politik.

Dirinya menekankan perlu ada gotong royong elit politik dalam upaya-upaya mengatasi pandemi Covid-19, bukan saling serang dan menjatuhkan yang berdampak buruk kepada masyarakat. "Elit politik tidak memprovokasi dan membuat kegaduhan karena kita hadapi situasi sulit yaitu Covid-19," ucapnya, Sabtu (3/10), dikutip dari laman resmi BPIP.

Baca Juga

Menurutnya perilaku-perilaku elit politik yang membuat gaduh biasanya pada momentum menjelang pemilihan umum atau pemilihan Kepala Daerah seperi saat ini di beberapa Daerah. "Lebih menyedihkan lagi karena perilaku-perilaku seperti itu mendominasi kepolitikan dimasa yang mereka sendiri mengatakannya sebagai reformasi dan mereka sebagai reformis," terangnya.

Dirinya berharap kepada elit politik dalam situasi pandemi Covid-19 dan momentum pemilihan Kepala Daerah ada kesadaran hati dan bersikap altruistik dengan mementingkan kepentingan masyarakat banyak dengan dasar nilai-nilai humanisme, karena situasi saat ini sangat dibutuhkan kebersamaan.

"Perilaku dan etika politik para elit yang kerapkali tidak mencerminkan kepentingan mayoritas sehingga selalu mendapatkan komentar sinis dari masyarakat," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement