Sabtu 03 Oct 2020 12:49 WIB

Keutamaan Puasa Tiga Hari Setiap Bulan

Rasulullah Saw menyuruh melakukan puasa bidh karena puasa itu bagaikan puasa setahun.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Tadarus saat berpuasa. Ilustrasi
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Tadarus saat berpuasa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah Saw kerap melakukan puasa tiga hari setiap bulan. Kebiasaan itu tercatat dalam hadis riwayat HR Bukhari.  “Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW mewasiatkan kepadaku tiga perkara, ’Shalat witir sebelum tidur, puasa tiga hari setiap bulan, dan shalat Dhuhâ’.” (HR. Bukhari: 2/54, Muslim: 1/499, Tirmidzi: 3/134, Abu Daud: 2/138, Nasa’i: 4/204, Ahmad: 2/254, 265, 277).

Dalam buku Waktu-Waktu Penuh Berkah yang ditulis oleh Imam Baihaqi dijelaskan Rasulullah Saw menyuruh melakukan puasa bidh karena puasa itu bagaikan puasa setahun.

“Abu Daud yaitu “Abdul Malik ibn Qatadah ibn Milhn al-Qaisi isi menuturkan dari ayahnya: “Rasulullah menyuruh kami melakukan puasa bidh, yakni hari ke tiga belas, empat belas, lima belas, karena puasa ini bagaikan puasa setahun.” (HR. Abu Daud: 2/281, Nasa’i: 4/225, Ibnu Majah: 1/544).

Puasa selama bulan Ramadhan dan puasa tiga hari setiap bulan dapat menghilangkan belenggu hati. Hal itu dikatakan dalam hadis “Abu Dzar berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Puasa di bulan sabar (Ramadhan) dan puasa tiga hari setiap bulan sama dengan puasa setahun penuh’.’”

Namun, ketika mengatakan hal itu Abu Dzar kurang yakin. Lalu ia mengatakannya dengan yakin sebagai berikut: “Semua itu akan menghilang belenggu hati.” Aku berkata, “Apa itu belenggu hati?” Ia menjawab, “Godaan setan.” (HR. Ahmad: 5/154).

Sementara untuk waktu berpuasa, ada yang mengatakan Rasulullah berpuasa pada setiap tiga hari pertama pada setiap bulan. “Abdullah ibn Mas’ud berkata, “Rasulullah SAW berpuasa setiap tiga hari pertama pada setiap bulan.” (HR. Tirmidzi: 3/118, Abu Daud: 2/822, Nasa’i: 4/204).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement