Jumat 02 Oct 2020 18:16 WIB

Wapres Minta MUI Ikut Verifikasi Kehalalan Vaksin ke China

Keterlibatan MUI tidak akan menghambat proses produksi dan distribusi vaksin Covid-19

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wapres Minta MUI Ikut Verifikasi Kehalalan Vaksin ke China (ilustrasi)
Foto: KIP/Setwapres
Wapres Minta MUI Ikut Verifikasi Kehalalan Vaksin ke China (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan diminta ikut dalam kunjungan perwakilan Pemerintah mengecek kesiapan vaksin Covid-19 ke China. Masduki mengatakan, tim fatwa dan tim Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik (LPPOM) MUI akan dilibatkan dalam proses verifikasi vaksin Covid-19 pada November sebelum didistribusikan ke Indonesia.

Hal itu juga disampaikan Wapres saat menerima laporan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Direktur Bio Farma, di rumah dinas wapres, Jumat (2/10).

"Kita akan minta MUI ikut dalam tim kunjungan ke Beijing untuk memperoleh vaksin itu, sehingga prosesnya akan diverifikasi dari awal, jadi melibatkan tim fatwa dan tim LPPOM, ini yang akan memverifikasi apakah halal atau tidak," ujar Masduki dalam keterangan yang diterima, Jumat (2/10).

Masduki menegaskan, keterlibatan MUI ini tidak akan menghambat proses produksi dan distribusi vaksin Covid-19. Sebagaimana dijelaskan Wapres dalam pertemuan, faktor kehalalan vaksin tidak menjadi masalah di saat darurat Covid-19 saat ini.

"Pak Wapres menjelaskan, vaksin itu kalau halal ya bagus, tetapi kalau misalnya tidak halal ya tidak masalah karena ini dalam kondisi darurat sehingga kemudian tidak masalah dipakai, bisa dipakai juga kalau pun misalnya dia tidak halal, karena kondisinya darurat," ujar Masduki.

Dalam laporan tersebut, Menko Luhut menjelaskan kepada Wapres ada tiga juta vaksin siap didatangkan dari China pada November. Masduki mengatakan, nantinya Menko Luhut, Menkes dan Bio Farma akan terlebih dahulu berangkat ke China untuk melakukan pengecekan terhadap vaksin yang akan dikirim ke Indonesia.

Dalam laporan itu juga Menko Luhut yang sekaligus 'leader' dalam penanganan Covid-19 di 10 provinsi prioritas juga mengatakan, jika tahap pertama vaksin yang akan tiba sebanyak tiga juta vaksin. Tahap pertama yang mendapat prioritas vaksinasi, adalah garda terdepan penanganan Covid-19 antara lain tenaga kesehatan, TNI, Polri dan lainnya.

"Orang-orang yang memang selama ini berhadapan atau bertugas untuk menghadapi masyarakat semuanya yang terkait dengan penanganan pandemi ini, baru nanti berikutnya akan datang sec bergelombang cukup banyak," kata Masduki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement