Jumat 02 Oct 2020 16:12 WIB

Kim Jong-un Kritik Pembangunan Rumah yang Monoton

Pembangunan rumah yang monoto.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Muhammad Hafil
Kim Jong-un Kritik Pembangunan Rumah yang Monoton. Foto: Sebuah gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada 09 Januari 2014 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (tengah), di samping istrinya Ri Sol-ju (kiri), berbicara dengan Dennis Rodman (kanan), pensiunan Pemain bola basket profesional Hall of Fame, saat menonton pertandingan persahabatan antara pemain Korea Utara dan mantan pemain NBA di Pyongyang Indoor Stadium di Pyongyang, Korea Utara, 08 Januari 2014.
Foto: YONHAP/KCNA
Kim Jong-un Kritik Pembangunan Rumah yang Monoton. Foto: Sebuah gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada 09 Januari 2014 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (tengah), di samping istrinya Ri Sol-ju (kiri), berbicara dengan Dennis Rodman (kanan), pensiunan Pemain bola basket profesional Hall of Fame, saat menonton pertandingan persahabatan antara pemain Korea Utara dan mantan pemain NBA di Pyongyang Indoor Stadium di Pyongyang, Korea Utara, 08 Januari 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, memeriksa pemulihan di desa yang banjir dan menjadi kunjungan terakhirnya ke daerah-daerah yang rusak akibat topan baru-baru ini. Kunjungan ini pun melahirkan kritik baru terhadap sistem sosialis yang diterapkan negara.

Melalui laporan kantor berita Korea Utara KCNA, Kim memuji kecepatan pekerjaan rekonstruksi di Kabupaten Kimhwa di tenggara selama kunjungan. "Tahun ini telah menjadi salah satu kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya.

Baca Juga

Badai dan banjir musim panas telah melanda Korea Utara dengan parah, menghancurkan ribuan rumah dan meningkatkan kekhawatiran akan memburuknya kekurangan pangan kronis di negara itu. Meski telah mendapatkan perbaikan, Kim mengutarakan kritik atas hasil kerja.

Kim mengatakan merasa menyesal karena rumah baru di daerah itu memiliki desain yang monoton. Sebelumnya, media pemerintah menyebut cookie-cutter houses sebagai model negeri sosialis yang mengiklankan upaya pemulihan rezim setelah ribuan rumah dihancurkan oleh banjir.

Pemimpin Korea Utara ini menegaskan, meskipun kecepatan itu penting, ada aspek lain yang perlu dipertimbangkan. Dia berharap harmoni artistik dengan lingkungan sekitar dan keragaman harus digabungkan dengan tepat

Komentar Kim adalah kritik resmi terbaru di negara yang memiliki aturan ketat untuk pemujaan sosialis. Dalam beberapa pekan terakhir, media pemerintah mengatakan Pyongyang telah menemukan kesalahan dalam upayanya untuk memerangi Covid-19.

Selain itu, Kim pun belum lama ini menyatakan permintaan maaf yang langka. Peristiwa ini terjadi atas pembunuhan seorang pejabat Korea Selatan di perairan lepas pantai barat semenanjung Korea Utara. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement