Jumat 02 Oct 2020 18:05 WIB

 Kostratani di Kalteng Siap Dukung Food Estate

BPP Kostratani mendukung program food estate lewat perbaikan SDM pertanian

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi (kedua dari kanan) bersama Wakil Bupati Pulang Pisau, Pudjirustati Narang dan Kapusluh Leli Nuryati serta Kadistan Slamet Untung
Foto: istimewa
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi (kedua dari kanan) bersama Wakil Bupati Pulang Pisau, Pudjirustati Narang dan Kapusluh Leli Nuryati serta Kadistan Slamet Untung

REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS -- Balai Penyuluhan Pertanian selaku pengusung Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) telah mempersiapkan diri untuk mendukung program lumbung pangan (food estate) di Kalimantan Tengah. Seperti 

olah tanah seluas 1.474 hektar dan salur benih untuk 1.921 hektar pada lima kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau.

Begitu pula rencana tanam di Kabupaten Kapuas mulai Oktober 2020 yang menargetkan 9.541 hektar dan 10.459 hektar pada November mendatang untuk Food Estate Kalteng. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) pun bergerak cepat mendukung peningkatan kapasitas SDM pertanian, khususnya penyuluh pertanian.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi memimpin langsung aktivasi BPP Kahayan Hilir bersama Wakil Bupati Pulang Pisau, Pudjirustati Narang di Pulang Pisau, Kamis (1/10). Pada hari yang sama, Dedi Nursyamsi melanjutkan aktivasi KostraTani di Kabupaten Kapuas, yakni BPP Kapuas Timur dan BPP Tamban Catur setelah audiensi dengan Wakil Bupati Kapuas, Nafiah Ibnor di Kapuas.

Langkah tersebut sejalan instruksi dan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo adalah program pemerintah pusat, untuk menjaga ketahanan pangan, mengantisipasi terganggunya produksi pertanian, penurunan daya beli masyarakat terhadap produk pertanian dan terganggunya distribusi pangan.

“Pengembangan Food Estate Kalteng bukan program sembarangan, tetapi upaya serius pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional," kata Mentan Syahrul saat meninjau progress penyiapan lahan food estate di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau beberapa waktu lalu.

Dedi Nursyamsi mengatakan KostraTani dan Food Estate Kalteng adalah program prioritas Kementan, sangat penting sebagai transformasi untuk membangun pertanian dari hulu ke hilir

“Pemerintah selalu berpihak kepada petani dengan berbagai program yang sangat mendukung mereka. Untuk itu, diperlukan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak," kata Dedi Nursyamsi didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP) Leli Nuryati.

Menurut Wakil Bupati Pudjirustati Narang, Pulang Pisau lahan luas yang siap tanam 148.000 hektar sementara untuk food estate tahap pertama seluas 19.000 hektar dan tahap berikutnya 56.000 hektar. 

"Kami ucapkan terima kasih kepada Kementan yang sudah membuat petani semakin mencintai profesinya," kata Pudjirustati didampingi Kadistan Slamet Untung.

Wakil Bupati Nafiah Ibnor mengatakan potensi lahan sawah di Kapuas mencapai 164.000 hektar. Kapasitas produksi maksimal delapan ton per hektar dari varietas Hibrida. Konsep pertanian bergerak dari konvensional menuju modern. Memanfaatkan Alsintan sehingga indeks pertanaman (IP) meningkat dari IP200 menjadi IP300.

"Secara khusus kami menyambut gembira kehadiran Kostratani di Kapuas. Program ini tentu akan bagus bagi pertanian Kapuas, apalagi Food Estate mulai dijalankan," kata Nafiah Ibnor saat menerima kunjungan Dedi Nursyamsi didampingi Kapusluh Leli Nuryati.

Dedi Nursyamsi mengatakan food estate dan KostraTani akan membuat pertanian di daerah, khususnya Pulang Pisau dan Kapuas siap menyongsong pertanian maju, mandiri dan modern. "KostraTani simbol kedaulatan pangan Indonesia. Program ini mengoptimalkan peran penyuluh pertanian beserta seluruh elemen petani." 

KostraTani mengusung lima peran yakni pusat dari data dan informasi, gerakan pembangunan, pembelajaran, konsultasi agribisnis dan pengembangan kemitraan pertanian.

"Semua harus tahu kalau Kostratani dan food estate menjadi program super prioritas. Sangat penting untuk membangun pangan dari hulu sampai hilir. Kehadiran Kostratani dan food estate menjadi bentuk transformasi pertanian. Muaranya tentu menaikan produktivitas. Kami optimistis target itu akan tercapai. Optimistis itu modal penting," kata Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement