Jumat 02 Oct 2020 10:47 WIB

Pemkot Surabaya Cek Kondisi Perahu Karet

Perahu-perahu karet ini akan dibagikan ke masing-masing kecamatan di Kota Surabaya.

Seorang anak bermain air banjir di kawasan Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/5/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Seorang anak bermain air banjir di kawasan Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kota Surabaya mengecek kondisi perahu karet yang dimilikinya guna mengantisipasi potensi adanya cuaca ekstrem menjelang musim hujan. Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan sesuai arahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pihaknya mengeluarkan semua perahu karet untuk dicek kondisinya satu persatu dan dicoba di atas sungai.

"Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan BPB Linmas dalam menghadapi potensi datangnya cuaca ekstrem, dalam hal ini kebencanaan," kata Irvan, Jumat (2/10).

Menurut Irvan, salah satu bentuk kesiapsiagaan ini adalah memastikan kondisi semua perahu karet beserta mesinnya dalam keadaan normal. Nantinya, kata dia, perahu-perahu karet ini akan dibagikan ke masing-masing kecamatan.

"Jadi kesiapan peralatan ini juga termasuk peralatan yang nanti dibagikan ke kecamatan. Kemudian ibu wali kota juga menginstruksikan untuk mengecek semua rumah pompa," ujar dia.

Selain itu, kata Irvan, Wali Kota Risma juga memberi arahan kepada jajaran Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) beserta Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya supaya melakukan pengecekan setiap saluran.

"Semua sungai dicek semua salurannya dan juga peralatan-peralatan yang ada diminta untuk dicek semua," ujarnya.

Termasuk pula pengecekan dan ujicoba terhadap setiap perahu karet beserta mesin yang dimiliki masing-masing OPD. Sehingga diharapkan semua perahu itu dalam kondisi siap dan dapat digunakan sewaktu-waktu.

Meski demikian, Irvan mengaku, sebelumnya Wali Kota Risma telah mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat. Surat edaran itu berkaitan dengan kewaspadaan menghadapi potensi datangnya cuaca ekstrem selama peralihan musim.

"Ibu wali kota sudah mengeluarkan surat edaran terutama ketika musim penghujan. Nantinya diminta untuk anak-anak tidak bermain, tidak memegang tiang listrik, kemudian kepada warga yang di bantaran. Semua warga juga diimbau untuk melakukan pengecekan terkait dengan saluran-saluran yang ada di wilayahnya," katanya.

Apabila memungkinkan, lanjut dia, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar dapat melaksanakan kerja bakti bersama di masing-masing wilayah. Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Terutama apabila ada saluran yang buntu dan membutuhkan bantuan dari petugas pemkot bisa langsung menghubungi 112, itu nanti kita langsung tangani," katanya.

Pria yang pernah menjabat Kasatpol PP Kota Surabaya ini menyebut, rencananya pemkot juga bakal menggelar rapat koordinasi bersama BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), pakar kebencanaan, akademisi beserta jajaran TNI dan Polri.

Menurut dia, ini penting dilakukan untuk merumuskan bersama apa saja yang harus disiapkan dalam menghadapi potensi datangnya cuaca ekstrem tersebut. Baik itu dari sisi pemerintahan maupun masyarakatnya.

"Dari sisi pemerintah seperti apa, dari sisi masyarakat seperti apa dan itu termasuk juga. Namun, yang terpenting adalah bagaimana caranya mitigasi kepada masyarakat," katanya.

Meski begitu, Irvan mengatakan, bahwa untuk saat ini potensi kebencanaan lebih pada terjadinya kebakaran. Untuk itu, kata dia, pihaknya mengimbau masyarakat agar mewaspadai hal tersebut.

Bahkan, untuk memasifkan sosialisasi itu, BPB dan Linmas Surabaya bakal mengeluarkan video-video berupa tutorial dan imbauan kepada masyarakat terkait mitigasi kebencanaan.

"Memang kebanyakan adalah saya minta warga untuk siaga terkait dengan kebakaran. Jadi sebisa mungkin nanti kita mengeluarkan video-video tutorial untuk bagaimana mengantisipasi kebencanaan, terutama kebakaran," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement