Jumat 02 Oct 2020 00:57 WIB

Satgas Bedakan Manajemen Tower 8 dengan RSD Wisma Atlet

Manajemen Tower 8 Wisma Atlet akan disatukan dengan 18 hotel tempat isolasi mandiri.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Foto aerial suasana Wisma Atlet Pademangan di Jakarta, Ahad (27/9/2020). Pemerintah telah menyiapkan tower 8 Wisma Atlet Pademangan sebagai lokasi isolasi mandiri bagi OTG COVID-19 dengan kapasitas 1.548 pasien.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Foto aerial suasana Wisma Atlet Pademangan di Jakarta, Ahad (27/9/2020). Pemerintah telah menyiapkan tower 8 Wisma Atlet Pademangan sebagai lokasi isolasi mandiri bagi OTG COVID-19 dengan kapasitas 1.548 pasien.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Terus bertambahnya pasien yang terinfeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) tanpa gejala membuat Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memutuskan akan kembali mengoperasikan flat isolasi mandiri di Tower 8, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Namun, meski Tower 8 berdekatan dengan Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Satgas memutuskan untuk memisah manajemen dua tempat ini.

"Dari hasil rapat kemarin sore, flat isolasi mandiri Tower 8 ini akan menjadi manajemen tersendiri. Jadi, tidak bergabung dengan flat isolasi mandiri yang ada di Wisma Atlet," ujar Koordinator Operasional Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 Kolonel CKM dokter Stephanus Dony saat berbicara di Konferensi Virtual BNPB bertema Update Pasien Covid-19: Tingkat Kesembuhan Makin Tinggi, Kamis (1/10).

Baca Juga

Dia melanjutkan, manajemen Tower 8 akan disatukan dengan 18 hotel yang telah disepakati akan difungsikan sebagai flat isolasi mandiri.

Terkait pertimbangan memisahkan manajemen, ia mengaku tidak memiliki kewenangan menjawab masalah ini.

Dony berkomitmen mengikuti, mendukung kebijakan ini. Kemudian, dia melanjutkan, terpisahnya manajemen Tower 8 berarti nantinya ada koordinator di sana.

"Mereka yang akan mengajukan permohonan sumber daya manusia (SDM) maupun peralatan lain kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," katanya.

Hingga kini, pihaknya telah saling berbagi pengalaman yang dialami, misalnya terkait penyemprotan disinfektan untuk diterapkan di Tower 8. Selain itu, pihaknya juga berdiskusi membahas kebijakan yang akan diberlakukan, bagaimana alur pasien bisa tinggal di sana seperti mendapatkan calon pasien rujukan dari pusat kesehatan masyarakat sebelum tinggal di Tower 8, bagaimana terapi yang diberikan, hingga bagaimana protokol isolasi mandiri akan diterapkan di Tower 8.

Yang terpenting, Dony melanjutkan, pihaknya tetap memastikan keamanan pasien maupun tenaga kesehatan. Oleh karena itu, pihaknya tidak akan sepenuhnya melepas manajemen.

"Berbeda manajemen bukan berarti tidak tahu menahu karena kita tetap saling diskusi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement