Kamis 01 Oct 2020 23:38 WIB

Otoritas Madrid Setuju Lakukan Karantina

Penutupan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.

Ratu Spanyol Letizia melambai pada saat kedatangannya untuk menghadiri rapat kerja Palang Merah Spanyol di Madrid, Spanyol, 01 Oktober 2020.
Foto: EPA-EFE/Emilio Naranjo
Ratu Spanyol Letizia melambai pada saat kedatangannya untuk menghadiri rapat kerja Palang Merah Spanyol di Madrid, Spanyol, 01 Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID-- Kawasan otonom Madrid di Spanyol, yang menjadi area wabah Covid-19 terparah di Eropa, akan ditutup di bawah aturan karantina wilayah (lockdown). Penutupan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang setelah pemimpin wilayah itu setuju untuk patuh pada perintah pemerintah pusat, Kamis (1/10).

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) wilayah Madrid mencatatkan 859 kasus per 100 ribu penduduk selama kemunculan kembali infeksi virus corona di Spanyol.

Baca Juga

Rasio kasus Covid-19 di wilayah Madrid tercatat dua kali lipat dibandingkan rasio kasus secara nasional, yang kini mencapai 769.188 kasus, tertinggi di Eropa Barat, dengan kematian sebanyak 31.791 kasus.

Pemerintah pusat Spanyol pada Rabu (30/9) malam memutuskan untuk memberlakukan kembali aturan baru karantina wilayah untuk Madrid, yang berpenduduk total lebih dari tiga juta orang.

Keputusan itu awalnya membuat geram otoritas wilayah, karena kekhawatiran mengenai dampak terhadap kehidupan masyarakat di kota yang terkenal dengan bar, restoran, dan banyak turis di masa-masa normal itu. Namun Kepala Wilayah Madrid, Isabel Diaz Ayuso, kemudian menyatakan di hadapan dewan kewilayahan bahwa ia tidak mempunyai pilihan lagi selain mengikuti keputusan karantina wilayah tersebut, meskipun akan pula mengajukan banding secara hukum.

"Wilayah ini bukanlah pembangkang, dan akan secara ketat mematuhi semua perintah. Namun, ya, kami akan ke pengadilan untuk memperjuangkan hak-hak warga Madrid," kata Isabel.

Madrid dan sembilan kota sekitarnya akan menutup perbatasan untuk para penduduk dari luar yang ingin masuk untuk urusan tak penting, kecuali untuk bekerja, sekolah, kunjungan dokter, dan berbelanja. Jam malam berlaku untuk bar dan restoran dimajukan menjadi pukul 23.00, dari sebelumnya 01.00.

Pemerintah Spanyol mengusulkan rencana untuk menutup pula taman dan area bermain, namun otoritas setempat dapat memberlakukannya kemudian.

Otoritas Madrid diberi waktu hingga Jumat (2/10) malam untuk mempublikasikan rincian aturan mengenai karantina wilayah, termasuk waktu pemberlakuan.

Aturan karantina wilayah baru ini diberlakukan oleh pemerintah pusat untuk semua kawasan kota di Spanyol dengan jumlah penduduk sedikitnya 100 ribu jiwa, yang mencatatkan rasio 500 kasus per 100 ribu penduduk dalam 14 hari terakhir.

Sejauh ini, aturan itu berarti hanya diterapkan di wilayah Madrid dan satu wilayah lainnya.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement