Kamis 01 Oct 2020 21:31 WIB

Positivity Rate Covid-19 Jakarta Turun Jadi 10,3 Persen

Dinkes DKI menyadari angka kematian akibat Covid-19 secara absolut masih 2,3 persen.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti.
Foto: Dok Dinkes DKI
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta yang kembali diperketat sebulan terakhir menunjukkan hasil positif. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengklaim persentase kasus positif virus corona SARS-CoV2 (positivity rate) di ibu kota menunjukkan penurunan dalam kurun waktu sepekan terakhir menjadi 10,3 persen.

"Kalau positivity rate DKI Jakarta sekitar 12-14 persen ketika dua hingga tiga pekan, bahkan sebulan lalu. Tetapi positivity rate saat ini sudah 10,3 persen dengan tingkat kesembuhan 81,1 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti saat Konferensi Virtual BNPB bertema Update Pasien Covid-19: Tingkat Kesembuhan Makin Tinggi, Kamis (1/10).

Baca Juga

Dinas Kesehatan DKI juga mencatat, status kasus aktif Covid-19 harian tanpa gejala di Jakarta per 1 Oktober 2020 sekitar 53 persen. Di satu sisi, Dinkes DKI menyadari angka kematian akibat Covid-19 DKI Jakarta secara absolut masih 2,3 persen. 

Ia menyadari kematian ini tidak sedikit jika dijumlahkan. "Ini yang harus kita waspadai," katanya.

Namun, ia mengaku optimistis pasien yang sembuh bisa terus bertambah. Ia juga waspada dan berharap angka kematian terus ditekan dan positivity rate juga terus turun. 

Selain dibutuhkan upaya pemerintah, ia meminta kerja sama penthelix harus nerjalan, termasuk dari pihak masyarakat. Ia meminta masyarakat tetap sehat dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).

Kemudian dari sisi pemerintah, ia memastikan upaya testing, tracing, dan treatment (3T) berjalan. "Mulai dari memastikan bagaimana testing tetap berjalan, menyiapkan laboratorium, menyiapkan sumber daya manusia (SDM), kemudian tracing juga dijalankan sehingga, semakin cepat terdiagnosa, semakin cepat diketahui statusnya dan semakin cepat ditangani," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement