Kamis 01 Oct 2020 20:46 WIB

Lembaga Inggris: Qatar dan Turki Danai Ikhwanul Muslimin

Lembaga di Inggris menyebut Qatar dan Turki mendanai Ikhwanul Muslimin

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan / Red: Nashih Nashrullah
Lembaga di Inggris menyebut Qatar dan Turki mendanai Ikhwanul Muslimin Logo ikhwanul muslimin
Foto: tangkapan layar wikipedia.org
Lembaga di Inggris menyebut Qatar dan Turki mendanai Ikhwanul Muslimin Logo ikhwanul muslimin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lembaga Think Tank terkemuka Inggris baru-baru ini menyimpulkan, Qatar dan Turki mendanai organisasi Ikhwanul Muslimin. Bahkan, dua negara itu juga diklaim mendukung jaringan tersebut yang saling terkait di seluruh Eropa. 

Tak hanya itu, laporan dari Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi di King's College London berjudul Gerakan Islam di Inggris, juga menyebut adanya aliran dana. 

Baca Juga

Dana itu, katanya, mengalir dari Doha melalui Qatar Charity ke badan-badan yang berbasis di Inggris dan di tempat lain. Beberapa penerima, dijelaskan mengandalkan tokoh-tokoh yang berbasis di Qatar seperti Yusuf Al-Qaradhawi untuk kepemimpinan ideologis. 

"Melalui Qatar Charity, Doha telah menghabiskan banyak uang untuk proyek-proyek yang terkait dengan Persaudaraan Eropa," jelas laporan itu mengutip the national, Kamis (1/10). 

Lebih jauh, tinjauan atas proyek-proyek itu juga memungkinkan pendaan tidak hanya ke seluruh Eropa. Tetapi, mengungkap bagaimana organisasi Inggris, Eropa, dan Qatar saling terkait melalui kemitraan mereka. Bahkan, laporan itu, juga menemukan banyak hubungan antara berbagai badan yang dapat ditelusuri kembali ke organisasi bersama. 

“Ada beberapa kelompok, misalnya, yang sebagian besar berasal dari Ikhwanul Muslimin dan yang peduli dengan Palestina. Kelompok ini termasuk Asosiasi Muslim Inggris, Inisiatif Muslim Inggris, Rumah Kesejahteraan Muslim, Institut Eropa untuk Ilmu Pengetahuan Manusia, Yayasan Cordoba, Pusat Pengembalian Palestina, dan Dana Bantuan dan Pembangunan Palestina (Interpal)," katanya.  

Sedangkan klaster lainnya, diketahui masih tumpang tindih, mengingat adanya sumber amal Muslim, seperti Muslim aid, Muslim Hands, Human Appeal Education Aid for Palestinians, dan Islamic Relief. 

Dengan kata lain, masih dirasa sulit untuk mengeksplorasi setiap koneksi di setiap klaster. “Tetapi ada beberapa titik kunci dalam jaringan yang layak untuk dijelajahi yang menunjukkan tautan kompleks dan rumit yang menyusunnya,’’ tulisnya. 

Terpisah, Dewan Muslim Inggris juga diidentifikasi sebagai 'simpul kunci' dalam jaringan pendanaan itu. Pasalnya, dalam laporan disebut, jika kelompok koneksi paling signifikan dalam jaringan dapat dilacak ke Dewan Muslim Inggris. "Dewan Muslim Inggris (MCB) bisa dibilang sebagai simpul kunci dalam jaringan Gerakan Islam di Inggris," jelas laporan.  

Studi King's College mengatakan, ada hubungan internasional antara individu yang berbasis di Inggris di seluruh Eropa. Terlebih, organisasi seperti Federasi Organisasi Islam Eropa (FEIO) dan Dewan Eropa untuk Fatwa dan Penelitian (ECFR) disebut dalam laporan sebagai bagian dari bentuk yang lebih besar. 

Sumber:  https://www.thenational.ae/world/qatari-and-turkish-support-for-muslim-brotherhood-networks-exposed-in-100-page-report-1.1086230  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement