Kamis 01 Oct 2020 16:37 WIB

Agustus, Hanya Ada 24 Kunjungan Wisman ke Jatim

Kunjungan Wisman ini merupakan yang terendah dalam 5 tahun terakhir

Wisatawan memadati kawasan pasir berbisik Gunung Bromo, Probolinggo, Jatim.
Foto: Antara
Wisatawan memadati kawasan pasir berbisik Gunung Bromo, Probolinggo, Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur Dadang Hardiwan menyatakan, pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Adanya larangan orang asing masuk Wilayah Indonesia yang diterapkan mulai awal April 2020, sangat memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia, khususnya ke Jawa Timur.

"Apabila dibandingkan periode Januari-Agustus mulai 2016 hingga 2020, tahun ini jumlah wisman yang masuk Jawa Timur hanya 34.751 kunjungan. Merupakan yang terendah dalam 5 tahun terakhir," kata Dadang saat menggelar kongerensi pers secara virtual, Kamis (1/10).

Dadang menjelaskan, jumlah kunjungan Wisman ke Jawa Timur pada Agustus 2020 hanya 24 kunjungan. Turun sebesar 68,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 76 kunjungan. Dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah Wisman yang datang ke Jatim mengalami penurunan sebesar 99,92 persen, yaitu dari 29.180 kunjungan.

Dadang melanjutkan, pada Agustus 2020, Wisman yang masuk ke Jawa Timur mayoritas adalah warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri, yaitu sebanyak 22 orang. Jumlah tersebut mencakup 91,67 persen dari total kunjungan Wisman ke Jawa Timur pada Agustus 2020. Sedangkan dua kunjungan Wisman lainnha merupakan warga negara Malaysia dan Brunei Darussalam.

Dadang mengatakan, secara kumulatif, jumlah kunjungan Wisman ke Jawa Timur selama periode Januari-Agustus 2020 sebanyak 34.751 kunjungan. Apabila dibandingkan Januari - Agustus 2019, jumlah kunjungan Wisman yang masuk ke Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 78,44 persen.

Wisman berkebangsaan Malaysia merupakan yang terbanyak pada periode Januari-Agustus 2020 yaitu sebanyak 10.549 kunjungan dengan peran sebesar 30,36 persen. Kemudian disusul kunjungan Wisman Singapura sebesar 3.939 kunjungan dengan kontribusi 11,33 persen, dan Tiongkok sebesar 2.288 kunjungan dengan kontribusi sebesar 6,58 persen.

"Ke depan, ketika kondisi sudah normal dengan tatanan yang baru, tentunya diperlukan upaya yang cukup berat untuk memulihkan kondisi pariwisata, khususnya kunjungan Wisman ke Jawa Timur," kata Dadang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement