Kamis 01 Oct 2020 15:33 WIB

Kementan: Kenaikan NTP Berkat Kerja Keras Petani

Kerja keras petani dalam melakukan percepatan tanam tersebut bisa dirasakan saat ini

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) sepanjang September 2020 mengalami kenaikan.  (ilustrasi)
Foto: banten.go.id
Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) sepanjang September 2020 mengalami kenaikan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) sepanjang September 2020 mengalami kenaikan. Kementerian Pertanian (Kementan), menyatakan kenaikan dua indeks tersebut berkat kerja keras petani.

NTP pada September 2020 sebesar 101,66 poin atau naik 0,99 persen dari posisi Agustus. Sementara NTUP mencapai 101,74 poin, naik 0,90 persen dibanding bulan sebelumnya.

“Kementarian pertanian mengarahkan kawan-kawan di lapangan untuk mengawal petani dalam melakukan percepatan tanam sejak Mei kemarin. Kerja keras petani dalam melakukan percepatan tanam tersebut bisa dirasakan saat ini. Di banyak wilayah sekarang sudah mulai masuk panen,” kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri dalam Siaran Pers, Kamis (1/10).  

Gerakan percepatan tanam padi tersebut, kata dia, merespons perintah Presiden Joko Widodo dalam mengantisipasi krisis pangan. Food and Agriculture Organization (FAO) di awal pandemi memang sempat mengingatkan potensi krisis pangan.

Namun, Kuntoro mengklaim dengan gerakan percepatan tanam dan sejumlah strategi lainnya, stok beras tahun ini diperkirakan dalam kondisi aman. Pada masa tanam pertama, yakni pada Januari hingga Juni 2020, gabah hasil produksi yang dihasilkan oleh lahan seluas 5,8 juta hektare tercatat sebanyak 29,02 juta ton. Adapun beras yang dihasilkan dari gabah itu mencapai 16,65 juta ton.

"Sementara pada periode Juli hingga Desember 2020, produksi beras yang dihasilkan petani diperkirakan sebesar 12,5-15 juta ton. Berdasarkan perhitungan itu, stok beras kita aman,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement