Kamis 01 Oct 2020 13:40 WIB

Hasil Penjualan ORI018 Digunakan untuk Tanggulangi Pandemi

Pandemi Covid-19 telah membuat kebutuhan pembiayaan APBN meningkat.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Obligasi Ritel Indonesia (ORI).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Obligasi Ritel Indonesia (ORI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah baru saja menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri ORI018 pada hari ini, Kamis (1/10). Penerbitan ORI018 ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam memenuhi target pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). 

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman, selain mendapatkan manfaat pribadi dari investasi di ORI018 yang aman dan terjangkau, masyarakat turut berkontribusi dalam mendukung pembiayaan APBN.

Baca Juga

"Termasuk untuk pemulihan ekonomi nasional dan penanggulangan pandemi," tutur Luky, Kamis (1/10). 

Menurut Lucky, pandemi Covid-19 telah membuat kebutuhan pembiayaan APBN meningkat. Penanggulangan pandemi diperkirakan menyebabkan defisit APBN tembus mencapai 6,34 persen. 

Di sisi lain, berbagai stimulus seperti penonaktifan pajak berdampak terhadap penurunan penerimaan negara. Oleh karena itu, lanjut Lucky, dibutuhkan inovasi dalam mencari sumber pembiayaan. Salah satunya melalui penerbitan SBN. 

Lucky mengakui, kondisi pasar keuangan Indonesia saat ini masih terbilang dangkal. Dana yang tersedia untuk menggerakan perekonomian dalam bentuk instrumen investasi masih terbatas. Penerbitan SBN juga menjadi bagian upaya memperdalam pasar keuangan. 

Lucky menjelaskan, pemerintah sendiri memiliki tiga sektor prioritas dalam membelanjakan anggaran yaitu sektor kesehatan, perlindungan sosial dan dunia usaha. "Disinilah kita mencoba melakukan inovasi bagaimana mencari sumber pembiayaan," ujar Lucky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement