Kamis 01 Oct 2020 12:34 WIB

China dan Liga Arab Bertemu Bahas Penanganan Covid-19

Pembahasan China dan Liga Arab termasuk soal vaksin Covid-19

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Bendera Cina.
Foto: ABC News
Bendera Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China dan Liga Arab telah menyelenggarakan forum virtual yang dihadiri para ahli kesehatan pada 29 September lalu. Mereka membahas tentang penanganan wabah Covid-19.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Wang Wenbin mengungkapkan, selain pakar kesehatan, forum itu turut dihadiri perwakilan Komisi Kesehatan Nasional Cina, Kementerian Kesehatan dan Sains China, para ahli dan pejabat Sekretariat Liga Arab serta departemen kesehatan dari 10 negara Arab.

Baca Juga

"Kedua belah pihak melakukan diskusi mendalam tentang penilaian risiko dan pencegahan multi-level serta pengendalian Covid-19 dalam keadaan baru, riset dan pengembangan vaksin, dan perubahan toksisitas virus," kata Wang pada Rabu (30/9), dikutip laman resmi Kemlu China.

Menurut Wang, pihak Arab sangat memuji pencapaian negaranya dalam menahan penyebaran virus dan pengembangan vaksin. Liga Arab berterima kasih atas bantuan dan pengalaman yang dibagikan China kepada negara-negara di kawasannya.

Menurut Wang, seperti ucapan Presiden China Xi Jinping untuk China-Arab States Cooperation Forum (CASCF) tingkat menteri yang kesembilan, China dan Arab telah saling bahu membahu dalam menangani pandemi melalui kerja sama erat. "Contoh nyata dari kedua belah pihak yang berbagi suka dan duka," ujarnya.

Sejauh ini, China telah menyediakan lebih dari satu juta alat tes dan 18 juta masker untuk negara-negara Arab. China turut mengirim tim medis ke delapan negara Arab dan membagikan pengalaman diagnosis serta perawatannya kepada mereka. China menjalin kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko, dan Mesir dalam vaksin. Uji klinis fase III di UEA membuat kemajuan paling cepat dengan lebih dari 30 ribu orang diinokulasi.

China berkomitmen untuk terus berbagi informasi melalui berbagai cara, meningkatkan kerja sama anti-epidemi, dan mengoordinasikan penanggulangan epidemi dengan negara-negara Arab. Kerja sama sosial-ekonomi akan turut menjadi bagian di dalamnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement