Kamis 01 Oct 2020 11:28 WIB

19 Masjid di Singapura Dibuka Mulai 7 Oktober 2020

Masjid di Singapura akan membuka lebih banyak ruang untuk sholat berjamaah.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
19 Masjid di Singapura Dibuka Mulai 7 Oktober. Wisatawan menikmati suasana kawasan Masjid Sultan di Kampung Glam, Singapura.
Foto: Republika/Prayogi
19 Masjid di Singapura Dibuka Mulai 7 Oktober. Wisatawan menikmati suasana kawasan Masjid Sultan di Kampung Glam, Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Sebanyak 19 masjid di Singapura akan dibuka pada Jumat, 7 Oktober 2020. Rencananya, mulai pekan depan masjid-masjid tersebut akan membuka lebih banyak ruang untuk sholat berjamaah.

"Penambahan slot yang tersedia dari 50 menjadi 100 jamaah untuk memenuhi permintaan jamaah di masjid-masjid ini," kata Majelis Agama Islam Singapura (MUIS), dilansir di ABNA, pada Kamis (1/10).

Baca Juga

MUIS menyampaikan, mulai Oktober, sebanyak 15.225 ruang akan dipersembahkan untuk pelaksanaan sholat Jumat di 64 masjid di seluruh Singapura. “MUIS pada akhirnya bertujuan secara bertahap menambah jumlah ruang shalat menjadi 30 ribu slot setiap pekan,” tambah dewan tersebut.

Ini akan memungkinkan jamaah memesan slot untuk sholat Jumat setiap empat hingga lima pekan. Untuk mencapai hal tersebut, beberapa masjid akan menjadi percontohan yang menampung hingga 250 jamaah di lima zona.

Sistem pemesanan online untuk sholat Jumat pertama kali diperkenalkan pada Juni. Pemesanan ulang hanya diperbolehkan setelah tujuh pekan.

MUIS juga mengumumkan mulai 16 Oktober, pengaturan waktu sholat Jumat akan disesuaikan. Jadwal baru adalah sebagai berikut.

  • Sesi satu mulai pukul 12.45 hingga 13.15 waktu setempat
  • Sesi dua mulai pukul 13.45 hingga 14.15 waktu setempat
  • Sesi tiga mulai pukul 14:45 hingga 15:15 waktu setempat

“Mereka yang tidak bisa mendapatkan slot untuk sholat Jumat diberi keleluasaan untuk mengganti sholat Jumat dengan sholat zhuhur dan didorong mendengarkan SalamSG TV dan platform online lainnya untuk mendengarkan khutbah Jumat,” kata MUIS.

MUIS menambahkan Komite Fatwa juga menjajaki dan memeriksa semua opsi dengan sangat hati-hati berdasarkan prinsip dan nilai agama kami, untuk melihat apakah adaptasi lain untuk kehidupan dan praktik keagamaan kami diperlukan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement