Rabu 30 Sep 2020 20:41 WIB

Hizbullah: Kami Tahu Betul di Mana Kami Letakkan Misil

Hizbullah bantah memiliki gudang senjata di wilayah sipil.

Pejuang Hizbullah.
Foto: Reuters
Pejuang Hizbullah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengklaim kelompoknya tak memiliki gudang atau depot persenjataan di wilayah sipil. Pernyataannya itu membantah tudingan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Nasrallah telah mengundang awak media untuk mengunjungi fasilitas Janah, sebuah tempat yang disebut Netanyahu menjadi gudang senjata Hizbullah. Nasrallah sengaja mengajak pers agar dunia dapat mengetahui bahwa Netanyahu berbohong.

Baca Juga

Nasrallah menegaskan kelompoknya tak pernah menyimpan amunisi dan persenjataan di dekat permukiman warga sipil. "Kami tahu betul di mana kami harus meletakkan misil-misil kami," katanya pada Selasa (29/9), dikutip laman the Jerusalem Post.

Dia pun menyinggung ketegangan yang berlanjut di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel. "Untuk pertama kalinya, tentara Zionis tidak berani bergerak di perbatasan antara Lebanon dan Palestina yang diduduki," ujarnya.

Menurut Nasrallah pasukan keamanan Israel telah bersiaga tinggi sejak Hizbullah mengancam akan melancarkan serangan balasan. Israel telah membunuh anggota Hizbullah saat melakukan serangan ke Suriah. Nasrallah mengatakan kelompoknya juga bakal memantau situasi di perbatasan Palestina.  "Kami akan melihat apa yang akan terjadi dalam beberapa hari dan minggu mendatang di perbatasan dengan Palestina yang diduduki," ucapnya.

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada Selasa pekan lalu, Netanyahu memperingatkan bahwa Hizbullah memiliki gudang senjata rahasia di sebelah perusahaan gas yang dapat memicu ledakan besar lainnya di Beirut. Dia menyerukan masyarakat Janah segera bertindak dan memberi tahu agar Hizbullah meroboh depot-depot tersebut.

Pada 4 Agustus lalu, ledakan besar mengguncang Beirut. Sumber ledakan adalah gudang yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat, yakni bahan kimia untuk membuat pupuk dan bahan peledak. Gudang tersebut terletak di dekat pelabuhan Beirut. Sedikitnya 172 orang tewas dan sekitar 6.000 lainnya luka-luka akibat insiden tersebut. (Kamran Dikarma)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement