Rabu 30 Sep 2020 18:42 WIB

Pemkot Jakut Distribusikan 10 Ribu Alat Rapid Test

Masyarakat yang terlibat upaya ACF akan diberikan pelatihan.

Suasana Gelanggang Remaja Kecamatan Pademangan yang dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 di Jakarta Utara, Sabtu (26/9). Sebanyak 30 bilik isolasi pasien Covid-19 disediakan di Gelanggang Remaja Kecamatan Pademangan yang dilengkapi fasilitas tempat tidur, lemari, dan perlatan mandi. Selain itu tempat tersebut menjadi percontohan graha sehat mandiri pasien Covid-19 di DKI Jakarta berdasarkan kajian dari Dewan Riset DKI Jakarta. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana Gelanggang Remaja Kecamatan Pademangan yang dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 di Jakarta Utara, Sabtu (26/9). Sebanyak 30 bilik isolasi pasien Covid-19 disediakan di Gelanggang Remaja Kecamatan Pademangan yang dilengkapi fasilitas tempat tidur, lemari, dan perlatan mandi. Selain itu tempat tersebut menjadi percontohan graha sehat mandiri pasien Covid-19 di DKI Jakarta berdasarkan kajian dari Dewan Riset DKI Jakarta. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Kota Jakarta Utara (Jakut) mendistribusikan 10 ribu alat rapid test ke enam kecamatan untuk dimanfaatkan melakukan active case finding (ACF) atau pencarian kasus aktif Covid-19. Alat tersebut merupakan donasi dari Yayasan Budha Tzu Chi.

“Alat ini kami distribusikan ke enam kecamatan, khususnya pada kelurahan yang terdapat kategori RW zona merah,” kata Wali Kota Jakut Sigit Wijatmoko di Kantor Walikota Jakut, Rabu (30/9).

Selain kader kesehatan, Sigit menjelaskan, pihaknya melibatkan posyandu hingga lansia untuk melakukan AFC. Dengan demikian, dia berharap, masyarakat semakin memahami upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) sebagai upaya penanggulanan Covid-19.

“Insya Allah dengan pelibatan masyarakat lokal maka penjangkauan, sekaligus sosialisasi dan kampanye untuk menumbuhkan disiplin masyarakat terkait Covid-19 terpenuhi dengan baik,” jelasnya.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakut Yudi Dimyati menerangkan, masyarakat yang terlibat dalam upaya ACF akan diberikan pelatihan. Dia mengatakan, akan memberikan pemahaman sekaligus pendamping untuk membaca dan memasukkan sampel darah ke alat rapid test.

“Yang pasti dalam pelaksanaannya, kader wajib menerapkan protokol kesehatan. Apabila ditemukan hasil reaktif, maka pasien akan dijadwalkan tes swab di puskesmas terdekat," kata Yudi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement