Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Bea Cukai Makassar Fasilitasi Ekspor Perdana Daging Kelapa

Rabu 30 Sep 2020 17:32 WIB

Red: Hiru Muhammad

Bea Cukai Makassar dan Karantina Pertanian Makassar melepas ekspor perdana komoditas pertanian daging kelapa yang berlokasi di gudang eksportir PT BBI, Jumat (25/09). Ekspor perdana dua belas ton daging kelapa beku ke India ini merupakan program inisiasi Karantina Pertanian Makassar yang difasilitasi oleh Bea Cukai Makassar sebagai bentuk dukungan terhadap program mendukung gerakan ekspor.

Bea Cukai Makassar dan Karantina Pertanian Makassar melepas ekspor perdana komoditas pertanian daging kelapa yang berlokasi di gudang eksportir PT BBI, Jumat (25/09). Ekspor perdana dua belas ton daging kelapa beku ke India ini merupakan program inisiasi Karantina Pertanian Makassar yang difasilitasi oleh Bea Cukai Makassar sebagai bentuk dukungan terhadap program mendukung gerakan ekspor.

Foto: istimewa
Kelapa menjadi komoditas yang hampir seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR–-Bea Cukai Makassar dan Karantina Pertanian Makassar melepas ekspor perdana komoditas pertanian daging kelapa yang berlokasi di gudang eksportir PT BBI, Jumat (25/09). Ekspor perdana dua belas ton daging kelapa beku ke India ini merupakan program inisiasi Karantina Pertanian Makassar yang difasilitasi oleh Bea Cukai Makassar sebagai bentuk dukungan terhadap program mendukung gerakan ekspor.

Kepala Seksi PKC IV Bea Cukai Makassar, Pulung Raharjo mengatakan bahwa di Sulawesi Selatan kelapa menjadi salah satu komoditas unggulan yang hampir seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan. Oleh sebab itu, kelapa dan produk turunannya ini banyak dikirim ke berbagai negara. 

Ia pun menyampaikan apresiasinya kepada eksportir, “Bea Cukai Makassar sangat mengapresiasi semangat para pengusaha yang berani membuka peluang ekspor atas komoditas baru tersebut. Dengan dilakukannya ekspor perdana ini diharapkan kedepannya bukan hanya daging kelapa beku yang diekspor, tetapi produk turunannya pun bisa menjadi komoditas ekspor yang bernilai tinggi.”

Perwakilan PT BBI, M. Dahri berharap ekspor perdana yang dilakukan pihaknya dapat terus berlanjut. “Saat ini permintaan sangat tinggi, target permintaan mencapai 500 ton/bulan,” tambahnya.

Dahri mengakui bahwa dengan meningkatnya permintaan ekspor ini, sekaligus memberdayakan tenaga kerja yang ada di sekitar pabrik. “Jadi secara tidak langsung kami juga memberikan lapangan pekerjaan kepada warga sekitar pabrik. Sehingga meskipun di tengah pandemi covid-19 ini, mereka tetap memperoleh penghasilan,” ujarnya.

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler