Rabu 30 Sep 2020 17:10 WIB

Hasil Polling: Joe Biden Unggul Debat Capres AS

Trump dan Biden terlibat saling tuduh dalam debat kandidat.

Rep: Fergi/ Red: Teguh Firmansyah
  Capres petahana Amerika Serikat ( AS) Donald Trump dan penantangnya Joe Biden memulai debat pertama pemilihan umum AS yang digelar di Case Western Reserve University, Cleveland, AS, Rabu (30/9) WIB.
Foto: AP/Patrick Semansky
Capres petahana Amerika Serikat ( AS) Donald Trump dan penantangnya Joe Biden memulai debat pertama pemilihan umum AS yang digelar di Case Western Reserve University, Cleveland, AS, Rabu (30/9) WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Hasil polling menunjukkan bahwa Joe Biden, kandidat dari Partai Demokrat mengungguli debat calon presiden (capres) menuju kursi kemenangan presiden November mendatang. Debat pertama di kala pandemi semalam dipenuhi serangkaian lontaran saling tuduh dan ejekan pahit antara dua capres AS, Donald Trump dan Biden.

Enam dari 10 pengamat debat mengatakan mantan wakil presiden Joe Biden melakukan pekerjaan terbaik dalam debat Selasa (29/9) waktu setempat. Sementara hanya 28 persen mengatakan Presiden Donald Trump melakukan debat yang dinilai baik.

Baca Juga

Hasil itu didasarkan polling CNN dari pengamat debat yang dilakukan oleh SSRS. Dilansir laman CNN International, dalam wawancara dengan pemilih yang sama yang dilakukan sebelum debat, 56 persen mengatakan mereka mengharapkan Biden melakukan pekerjaan lebih baik, sementara 43 persen mengharapkan Trump melakukannya.

Hasil pascadebat hampir sama dengan hasil polling pascadebat pada 2016 setelah debat pertama antara Trump dan Hillary Clinton. Dalam jajak pendapat itu, 62 persen berpendapat Clinton memenangkan debat, 27 persen mengatakan Trump menang.

Sekitar dua pertiga mengatakan jawaban Biden lebih jujur daripada Trump (65 persen Biden, sedangkan 29 persen Trump). Kemudian serangannya terhadap Presiden Trump lebih sering dianggap cukup adil. Secara keseluruhan, 69 persen menyebut serangan Biden terhadap Trump adil sementara hanya 32 persen yang mengatakan serangan Trump adil.

Survei ini dibuat untuk mewakili para pemilih terdaftar yang menonton debat pertama Selasa, dan itu tidak berarti mewakili pandangan semua orang Amerika. Para pemilih yang menonton debat lebih partisan daripada orang Amerika secara keseluruhan.

Selain pujian keseluruhan atas penampilannya, pemilih yang menyaksikan debat sebagian besar mengatakan bahwa mereka mempercayai mantan wakil presiden atas Trump. Termasuk masalah-masalah utama yang tercakup dalam debat, seperti ketidaksetaraan rasial (66 persen lebih mempercayai Biden, 29 persen Trump), perawatan kesehatan (66 persen Biden, dan 32 persen Trump), wabah virus Corona (64 persen Biden, 34 persen Trump) dan nominasi Mahkamah Agung (54 persen Biden, dan 43 persen Trump).

Di bidang ekonomi, pemilih yang menonton debat terpecah, dengan 50 persen mengatakan mereka lebih suka Biden dan 48 persen Trump. Secara keseluruhan, 63 persen yang menyaksikan debat mengatakan Biden memiliki rencana yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah negara (30 persen mengatakan Trump melakukannya), dan bahwa dia tampaknya menjadi pemimpin yang lebih kuat (55 persen Biden, dan 43 persen Trump).

Mayoritas pengamat debat (57 persen) mengatakan bahwa debat pertama ini tidak memengaruhi pilihan mereka untuk memilih siapa pilihannya. Sementara minoritas yang mengatakan mereka tergerak lebih cenderung mengatakan mereka menjadi lebih cenderung memilih Biden (32 persen) daripada Trump (11 persen).

Jajak pendapat pasca-debat CNN dilakukan oleh SSRS melalui telepon dan mencakup wawancara dengan 568 pemilih terdaftar yang menonton debat 29 September. Hasil di antara pengamat debat memiliki margin kesalahan pengambilan sampel plus atau minus 6,3 poin persentase.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement