Rabu 30 Sep 2020 14:56 WIB

Atasi Covid-19, Gubernur Jabar akan Berkantor di Depok

Kota Depok paling kritis dari catatan statistik sudah di atas 80 persen keterisian RS

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Gita Amanda
Masih tinggi dan terus meningkatnya virus corona (Covid-19) di Kota Depok, membuat Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil beniat akan berkantor seminggu sekali, mulai pekan depan di Balai Kota Depok.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Masih tinggi dan terus meningkatnya virus corona (Covid-19) di Kota Depok, membuat Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil beniat akan berkantor seminggu sekali, mulai pekan depan di Balai Kota Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Masih tinggi dan terus meningkatnya virus corona (Covid-19) di Kota Depok, membuat Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil beniat akan berkantor seminggu sekali, mulai pekan depan di Balai Kota Depok.

Saat ini, berdasarkan data tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok pada Rabu (30/9), total terkonfirmasi positif sebanyak 4.239 orang dan total meninggal dunia sebanyak 132 orang. Untuk total jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh di Kota Depok sebanyak 2.832 orang.

"Mulai minggu depan, mungkin saya akan berkantor di Kota Depok seminggu sekali untuk memastikan penanganan Covid-19 di Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek).bisa lebih terkoordinasi," ujar Emil dikutip dari laman Pemprov Jabar saat rapat koordinasi terkait Percepatan Penyelesaian Klaim Biaya Perawatan Pasien Covid-19 bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, do Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (29/9).

Dari segi keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 per 26 September lalu, 10 besar rumah sakit terbanyak merawat kasus Covid-19 juga didominasi asal Bodebek.

"Di Kota Depok, urgensi terkait ketersediaan ICU (Intensive Care Unit) dan HCU (High Care Unit) sebagai ruang perawatan pasien Covid-19 kriteria berat. Karena itu, penanganan Covid-19 khususnya di Kota Depok perlu lebih ditingkatkan, terutama dari sisi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan," jelas Emil.

Dia menambahkan, secara umum memang dari seluruh 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, dari sebelas rumah sakit tersibuk yang mengurus kasus Covid-19 itu sembilan ada di Bodebek. "Kota Depok ini paling kritis dari catatan statistik kami sudah di atas 80 persen tingkat keterisiannya. Jadi perlu dibentuknya tim khusus untuk menangani Covid-19 di Bodebek dan mengusulkan kebijakan subsidi silang khusus di wilayah Bodebek bagi warga yang perlu dirawat karena Covid-19," pungkas Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement