Rabu 30 Sep 2020 14:26 WIB

Azerbaijan: Armenia Turunkan Sistem Misil S-300 Buatan Rusia

Senjata buatan Rusia dikirimkan ke perbatasan untuk melawan Azerbaijan.

Bentrokan antara Armenia dan Azerbaijan pada Ahad (27/9) menewaskan militer dan sipil.
Foto: EPA
Bentrokan antara Armenia dan Azerbaijan pada Ahad (27/9) menewaskan militer dan sipil.

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengungkapkan, Armenia telah merelokasi sistem misil S-300 buatan Rusia dari ibu kota Yerevan ke perbatasan wilayah Azerbaijan yang mereka duduki. Informasi itu terungkap dari laporan intelijen.

"Berdasarkan informasi intelijen yang kami terima, sistem persenjataan S-300 yang dipakai untuk mempertahankan ruang udara Yerevan telah digeser untuk pertempuran, dan begerak ke wilayah pendudukan," ujar juru bicara Kemenhan Kolonel Vagif Dargahli seperti dilansir Daily Sabah, Selasa.

Baca Juga

Ia menekankan bahwa sistem persenjataan itu akan mengalami hal sama, hancur oleh kekuatan tempur Azerbaijan seperti senjata lainnya di Nagorno-Karabakh.

Menurut Dargahli, bentrokan baru-baru ini sekali lagi mengungkap mitos soal tentara Amernia adalah kekuatan tak terkalahkan. 

"Militer Azerbaijan telah menetralisasi satu lagi tank Armenia dalam pertempuran di di Desa Goyarkh di Distri Aghdara," ujarnya.

Ia mengklaim, tentara Azerbaijan telah mendemoralisasi pasukan Armenia di Magadiz. "Tentara mereka panik, banyak di antaranya, termasuk yang baru tiba menolak untuk bergabung dan meninggalkan area pertempuran," ujarnya.

Pada Ahad (27/9), pasukan Armenia dan Azerbaijan terlibat pertempuran di Nagorno-Karabakh yang dipersengketakan. Secara internasional wilayah itu diakui milik Azerbaijan, tapi sebagian besar daerahnya dihuni etnis Armenia.

Azerbaijan dan Armenia saling tuding sebagai pihak yang pertama kali memulai serangan. Armenia menuding Azerbaijan melancarkan serangan udara dan artileri ke permukiman sipil warganya di Nagorno-Karabakh, termasuk kota utama Stepanakert.

Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan menembak jatuh dua helikopter dan tiga pesawat nirawak (drone) Azerbaijan sebagai respons atas serangan ke Nagorno-Karabakh.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengungkapkan pihaknya meluncurkan serangan balasan guna menekan aktivitas tempur Armenia dan memastikan keselamatan penduduk. Azerbaijan mengerahkan tank, rudal artileri, penerbangan tempur, dan drone. Ia mengeklaim telah menembak jatuh satu helikopter Armenia, tapi awaknya berhasil selamat. Sedikitnya 16 warga sipil dilaporkan tewas akibat pertempuran tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement